Bhutan: Gross National Happiness

 
Gambar diambil dari LinkedIn.

Gross National Happiness (GNH) adalah konsep pembangunan nasional yang berasal dari Bhutan dan dijadikan sebagai pedoman utama dalam kebijakan negara, sebagai alternatif dari pendekatan pertumbuhan ekonomi berbasis Produk Domestik Bruto (PDB/GDP).

Indonesia secara resmi menganut pendekatan PDB (Produk Domestik Bruto) sebagai indikator utama dalam mengukur pertumbuhan dan kemajuan ekonomi. PDB digunakan untuk menghitung total nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara dalam periode waktu tertentu, dan menjadi dasar perumusan kebijakan fiskal, perencanaan pembangunan, serta pelaporan ekonomi nasional.

Namun demikian, Indonesia tidak sepenuhnya mengabaikan aspek kesejahteraan non-ekonomi. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia mulai memperhatikan indikator kesejahteraan yang lebih luas, seperti:

  • Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang mencakup pendidikan, kesehatan, dan standar hidup.
  • Indeks Kebahagiaan, yang disusun oleh Badan Pusat Statistik (BPS) berdasarkan survei subjektif masyarakat terhadap kehidupan mereka.
  • Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yang menjadi kerangka pembangunan global termasuk bagi Indonesia.

Meski konsep Gross National Happiness (GNH) seperti yang diterapkan di Bhutan belum diadopsi secara formal oleh Indonesia, beberapa prinsipnya mulai tercermin dalam pendekatan pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan, terutama melalui agenda RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) dan kebijakan pembangunan berbasis kesejahteraan sosial.

Pengertian Gross National Happiness

Gross National Happiness didefinisikan sebagai pendekatan holistik terhadap pembangunan yang menyeimbangkan kesejahteraan material dan spiritual masyarakat. GNH menempatkan kebahagiaan kolektif dan kesejahteraan masyarakat sebagai tujuan utama pembangunan, bukan sekadar pertumbuhan ekonomi.

Konsep ini pertama kali dikenalkan oleh Raja ke-4 Bhutan, Jigme Singye Wangchuck, pada awal 1970-an, dengan pernyataan terkenalnya: “Gross National Happiness is more important than Gross National Product.

Pemerintah Bhutan membagi GNH ke dalam empat pilar utama:

  1. Pembangunan Sosial-Ekonomi yang Berkelanjutan dan Setara
  2. Pelestarian dan Promosi Budaya
  3. Pelestarian Lingkungan
  4. Tata Kelola Pemerintahan yang Baik

Untuk mengukur kebahagiaan nasional, Bhutan mengembangkan 9 domain yang lebih terperinci:

  1. Kesehatan
  2. Pendidikan
  3. Kesejahteraan psikologis
  4. Penggunaan waktu
  5. Keanekaragaman budaya
  6. Ketahanan ekologi
  7. Standar hidup
  8. Vitalitas komunitas
  9. Tata kelola yang baik

Setiap domain diukur melalui indikator kuantitatif dan kualitatif dalam survei GNH nasional yang dilakukan oleh Centre for Bhutan & GNH Studies.

Bhutan menggunakan GNH sebagai dasar dalam perencanaan kebijakan nasional, termasuk dalam pendidikan, pembangunan infrastruktur, dan pelestarian lingkungan. Meskipun GDP tetap digunakan sebagai indikator ekonomi, GNH menjadi acuan utama dalam mengevaluasi kemajuan pembangunan yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat.

Konsep GNH telah menarik perhatian internasional, termasuk dari PBB dan berbagai negara yang mulai mempertimbangkan indikator kesejahteraan yang lebih holistik dalam pembangunan.


Cheers.

Posting Komentar

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak