Inovasi Canggih dan Keren Cerita dari Serambil Uniflor


Inovasi Canggih dan Keren Cerita dari Serambil Uniflor. Menurut saya pribadi, inilah perpaduan jenius dari dua isu paling hot saat ini: Panca Windu Universitas Flores (Uniflor) dan pandemi Covid-19. Di antara puluhan kegiatan lainnya seperti lomba kebersihan antar unit, lomba taman antar gabungan unit, lomba masak nasi goreng peserta khusus laki-laki, hingga lomba video, Ketua Panitia Panca Windu Uniflor Ana Maria Gadi Djou, S.H., M.Hum. yang sering kami sapa Mama Emmi, menggagas program keren bertajuk Cerita dari Serambi Uniflor. Lucunya, saat berdiskusi atau mengobrol santai tentang program ini kami sering salah menyeletuk Serambi Mekah dan Serambi Bung Karno. Maklum, kata serambi memang selalu disandingkan dengan Mekah. Sedangkan di Kota Ende sendiri telah lama dibangun Serambi Bung Karno yang kece badai itu. 

Baca Juga: Ngoblog Soal Digital Marketing Bareng Nunik Utami di Live IG

Mari cari tahu apa itu Cerita dari Serambi Uniflor.

Tujuan Cerita dari Serambi Uniflor


Cerita dari Serambi Uniflor dilatarbelakangi dari keinginan agar Uniflor lebih dikenal oleh masyarakat luas dan lebih dekat dengan masyarakat. Otomatis tujuannya ya agar latar belakang tersebut terwujud. Kata 'serambi' dipilih sebagai analogi tempat orang duduk dan mengobrol santai sambil bercerita ngalor-ngidul tentang banyak hal. Oleh karena itu, Cerita dari Serambil Uniflor merupakan tempat lalu-lalangnya cerita-cerita tentang Uniflor. Dari A sampai Z. Ini merupakan salah satu inovasi canggih dan keren mempromosikan Uniflor di tengah pandemi Covid-19.

Apakah Ada Narasumbernya?


Tentu saja, kawan! Kalau hanya sekadar bercerita semua orang bisa. Tapi tentang Uniflor haruslah datang dari narasumber yang berkompeten sehingga informasi yang diberikan dapat dipertanggungjawabkan. Narasumber tentu tidak semerta-merta berbicara atau bercerita tetapi dipandu oleh seorang host. Jadi mirip talkshow begitu dong, Teh? Emberrrr. Hehehe.

Apakah Berkelanjutan?


Melihat begitu banyak cerita yang bisa kami bagi kepada masyarakat, diupayakan Cerita dari Serambi Uniflor berkelanjutan. Saat ini Cerita dari Serambi Uniflor direncanakan tayang setiap Sabtu, pukul 10.00 Wita, di channel Youtube: Official Universitas Flores. Tayang perdana Cerita dari Serambi Uniflor dilaksanakan pada Sabtu, 11 Juli 2020, dengan narasumber Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Flores (Yapertif) Dr. Laurentius D. Gadi Djou, Akt. dan Rektor Uniflor Dr. Simon Sira Padji, M.A. Silahkan klik video berikut ini:



Iya, untuk edisi perdana ini saya yang menjadi host-nya. Tapi host nanti bakal berganti-ganti.

Bagaimana Mekanismenya?


Ini dia yang menjadi poin utama pos #SelasaTekno.

Saya tidak pernah membayangkan sebelumnya bahwa Uniflor dapat menghasilkan satu program keren yang tayang di Youtube. Seperti yang sudah saya tulis di atas, digagas oleh Mama Emmi, kemudian dipilihlah produser, dan dibentuklah dua tim. Produser Cerita dari Serambi Uniflor adalah Bapak Yohanes P. Luciany, S.E., M.Si. atau Pak Yance. Dua tim yang dibentuk adalah Tim Perumus dan Tim Kreatif. Tim Perumus bekerja merumuskan materi, narasumber, hingga term of reference, dan melapor kepada produser. Tim Kreatif bekerja untuk mewujudkan tayangan yang sesuai konsep/terarah sekaligus keren. Dipimpin oleh Bapak Harry Ndb, kalian sudah bisa melihat hasilnya pada video di atas.

Mekanismenya:
1. Setting lokasi.
2. Pemasangan perangkat.
3. Live Streaming.
4. Selesai.


Tapi tentu tidak sesederhana itu. Untuk tayangan live dibutuhkan insert video/gambar sebagai pendukung. Data pendukung ini dikumpulkan bersama dan diatur oleh Tim Kreatif. Karena sudah ada term of reference, Tim Kreatif lebih mudah mendata/menyusun list-nya untuk di-insert pada tayangan live di channel Youtube tersebut.


Apa saja perangkatnya? Banyak sekali perangkat yang dibutuhkan untuk durasi satu jam! Tapi memang seperti itulah pola kerjanya.
1. Komputer.
2. Laptop.
3. Dua televisi/monitor panduan.
4. Clip-on dan kawan-kawannya.
5. Mixer audio dan kawan-kawannya.
6. Program (ini yang saya kurang tahu namanya, haha).
7. Kamera/camcorder.
8. Whiteboard.
9. Koneksi internet yang mumpuni.
Dan printilan lain yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu termasuk kabel-kabel haha.


Foto-foto tersebut di atas sudah cukup mewakili bahwa dibutuhkan teknologi yang tinggi dan sumber daya manusia yang mumpuni untuk bisa menayangkan program Cerita dari Serambi Uniflor kepada masyarakat. Agar apa? Agar Uniflor lebih dikenal oleh masyarakat luas, dan lebih dekat dengan masyarakat.

Baca Juga: Mengenal PhotoScape Untuk Keperluan Sunting Foto

Setelah selesai tayangan perdana live Cerita dari Serambi Uniflor itu, saya sangat terharu sekaligus bangga. Ada begitu banyak orang hebat di Uniflor. Hebat pada bidangnya masing-masing. Dan ketika semua disatukan dalam kerabat kerja yang kompak dan insha Allah solid, hasilnya luar biasa. Kesalahan ini itu saat live merupakan hal yang lumrah. Jangankan yang live, yang melalui proses taping saja masih ada banyak salahnya (makanya dibutuhkan penyuntingan). Jika pada tayangan live bisa 90% sukses, itu sangat berarti. Artinya antara Tim Perumus, Tim Kreatif, dan Produser, bekerjasama dengan sangat sangat sangat baik. Ya kan? Kan ya!

Bagi kalian semua, jangan lewatkan Cerita dari Serambi Uniflor setiap Sabtu, pukul 10.00 Wita, di channel Youtube: Official Universitas Flores. Ada giveaway yang siap dibagikan loh.

#SelasaTekno



Cheers.

Posting Komentar

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak