Tertawa Bersama Ustadz Das'ad Latif

 

Saya merindukan mendengarkan ceramah seperti dulu. Saat (alm.) Bapa Asmady Pharmantara memperdengarkan ceramah K.H. Zainuddin Hamidi atau dikenal sebagai K.H. Zainuddin MZ, menggunakan speaker bersuara kencang. Jujur saya sendiri sudah lupa semua isi ceramah K.H. Zainuddin MZ. Tapi yang jelas, waktu itu saya suka mendengarkannya, karena pasti ada komedinya. Ada lucunya. Ada bikin ketawanya. Dan jelas, ilmu agamanya.  

Komedi juga harus cerdas, seperti Trevor Noah Si Komedian Yang Mencuri Semua Perhatian Saya.

Setelah K.H. Zainuddin MZ, banyak pula ceramah agama yang saya dengar. Mulai dari ceramah ustadzah pimpinan pengajian yang diikuti Mamatua (dulu suka ikut Mamatua ke pengajian), lalu ceramah dari ustadz-ustadz di acara perkawinan yang saya dokumentasikan, dari masjid-masjid dalam khotbah Jum'at, hingga dari Youtube yang tentu saja para ulama ternama Indonesia. Dari satu penceramah ke penceramah lain, banyak pula tipe penyampaian ceramah yang saya pelajari. Ada yang berapi-api, ada yang lembut, ada yang disisipi komedi, ada pula yang selalu menyinggung agama lain.

Dari semua video ceramah yang beredar di Youtube, saya kemudian jatuh cinta pada Ustadz Das'ad Latif. Terlambat sekali saya mendengarkan ceramah-ceramah beliau, tapi lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali. 😊 

Ustaz Dr. H. Das’ad Latif S.Sos., S.Ag., M.Si., Ph.D. merupakan seorang ulama dan dosen yang lahir pada 21 Desember 1973 di Bungi, Duampanua, Pinrang, Sulawesi Selatan.

Kalau sedang suntuk banget, saya bermain game. Sekarang pun masih, tapi diselingi dengan mendengarkan ceramah Ustadz Das'ad Latif. Kenapa? Karena saya pasti sangat terhibur dan tertawa kencang setiap kali mendengarkan Ustadz Das'ad Latif berceramah. Menurut saya, pemikiran kami sama, hanya saja beliau tentu jauuuuuh di atas saya soal berpikir bijak dalam menjalani hidup ini, karena ilmu agama beliau juga jauuuuuh di atas saya, kalian, mereka. 😁

Ustadz Das'ad Latif itu cerdas banget. Kalau boleh saya bilang, beliau adalah ustadz-komika karena berceramah layaknya sedang ber-stand up comedy di atas panggung. 

Apa saja yang bisa saya simpulkan dari mendengarkan ceramah-ceramah Ustadz Das'ad Latif ini?

1. Berceramah dengan santai dan santun.

2. Berceramah dengan analogi yang masuk akal.

3. Berceramah dengan sisipan komedi.

Tapi lebih penting dari itu semua, Ustadz Das'ad Latif berceramah dengan tidak menyinggung agama lain sehingga rasanya sejuk sekali. Kalau mau membikin perbandingan, itu pun datangnya lingkaran agama Islam dan/atau sesama umat Islam. Kalaupun kalian pernah mendengar beliau berceramah menyinggung agama lain, artinya saya saja yang belum menonton tema ceramah yang itu, karena rata-rata saya sudah menonton semua video Ustadz Das'ad Latif di Youtube.

Beliau menerapkan ucapannya sendiri tentang isi ceramah tidak boleh bikin orang yang mendengarkan takut sama agama Islam. 👍

Sudah pernah baca TIKIL: Kami Antar, Kami Nyasar?

Terima kasih, Ustadz Das'ad Latif, sudah membawa warna baru dalam keseharian saya. Tiada hari tanpa mendengarkan ustadz, diselingi dengan video lainnya. Pokoknya suka sekali. Andaikata ada rejeki, pengen Ustadz Das'ad Latif bisa berceramah di Kota Ende. 😂 Mimpi saya memang ketinggian, tapi boleh lah bermimpi. Sehat selalu, Ustadz Das'ad Latif. Ditunggu ceramah-ceramah selanjutnya.

Cheers.

Posting Komentar

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak