Benarkah Apa Yang Dicertakan Eva?

 

Yang satu ini juga heboh banget di jagad Youtube meskipun kejadiannya sudah berselang selama setahun. Tentang seorang pendaki perempuan yang hilang selama 4 hari di Gunung Abbo, Kelurahan Leang-Leang, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. Eva, nama pendaki perempuan itu, bersahabat dengan pendaki perempuan lainnya bernama Susan. Susan kemudian mengajak Eva bertemu dengan teman-temannya di sebuah warung kopi, di mana saat itu sedang ada obrolan tentang pembentukan organisasi sejenis Search and Rescue (SAR). Salah seorang yang juga ditemui di warung kopi itu adalah pendaki laki-laki bernama Ulil.

Sungguh Pesona Tebing Karst di Kota Jogo Ini Bikin Saya Terpukau.

Rencana pembentukan organisasi sejenis SAR ini akan dilakukan di Gunung Abbo. Ulil menghubungi Eva apakah ingin ikut pendakian. Pertama, Eva dapat turut menjadi anggota organisasi ini. Kedua, Ulil merasa mungkin Eva bisa terhibur karena baru saja ditinggal kakek dan ibunya (meninggal dunia). Diputuskan: mereka bersepuluh mendaki Gunung Abbo pada hari Sabtu, 5 Juni 2021, dan berencana turun pada hari Minggu, 6 Juni 2021. Namun, di hari Minggu Eva menghilang saat pamit hendak buang air kecil di dekat sungai. Ketika dicari oleh teman-temannya, hanya ditemui sepasang sandal model jepit di pinggir sungai tersebut. Karena sudah mencari tetapi tidak ditemukan, akhirnya Eva dilaporkan kepada pihak masyarakat setempat, pengelola pendakian Gunung Abbo, dan yang berwajib.  

Sejumlah 150 personel tim SAR gabungan mencari Eva. Berhari-hari mencari, akhirnya Eva ditemukan pada hari Rabu, 9 Juni 2021 dalam keadaan selamat meskipun kondisinya sangat lemah. Iya lah, 4 hari tidak makan (mungkin juga tidak minum). Fyi: tubuh manusia paling lama bertahan selama 8 hari tanpa minum. Kalau tanpa makan sih masih bisa lebih lama dari itu.

Setelah hampir genap setahun lamanya kejadian ini berselang, Eva buka suara di channel Youtube RJL 5 - Fajar Aditya. Cerita Eva tentu berbeda dengan ceritanya setahun lalu saat ditanya-tanya oleh pihak yang berwajib dan para wartawan. Wawancara bersama Fajar Aditya dalam video yang diunggah tanggal 26 Mei 2022 itu, Eva bercerita bahwa sesungguhnya dia melarikan diri dari karena merasa/berpikir dirinya hendak dihabisi dan/atau semacam dijadikan tumbal. Saat pelarian itu Eva mengalami banyak kejadian (mistis). Di video itu, dengan sangat jelas Eva menggambarkan situasi yang membikin dirinya merasa hendak dihabisi oleh teman-temannya. 

Cerita Eva dalam video 26 Mei 2022 itu tentu menimbulkan kehebohan. Oleh karena itu, 2 orang teman dari 9 orang lainnya kemudian membuat video klarifikasi bersama Fajar Aditya dalam channel Youtube RJL5 - Fajar Aditya yang diunggah pada 16 Juni 2022. Iya, mereka terbang dari Makassar menuju Jakarta. Mari kita simak antara cerita Eva dan klarifikasi Ulil dan Susan.

1. Tentang Dokumentasi

Eva mengatakan tidak dilakukan dokumentasi baik foto maupun video. Ulil dan Susan mengatakan ada foto dan video dokumentasi, didukung bukti/fakta, bahkan di dalam foto dan video itu juga nampak sosok Eva.

2. Tentang Kupu-Kupu yang Dibunuh

Eva mengatakan dia semacam diikuti oleh seekor kupu-kupu. Namun kupu-kupu tersebut dibunuh (diramas?) oleh Susan. Ulil dan Susan mengatakan bahwa daerah itu memang merupakan tempatnya kupu-kupu dan yang terbang bukan hanya satu melainkan banyak. Iya, saya pernah ke Bantimurung dan menyaksikan jutaan kupu-kupu di sana.

3. Tersesat dan Menghilang

Eva mengatakan bahwa dia berjalan, bersembunyi, kabur, dan seterusnya, dari kejaran teman-teman yang ingin menghabisi hidupnya. Tanpa alas kaki. Ulil mengatakan bahwa saat diselamatkan oleh tim SAR gabungan, dia pertama-tama melihat kaki Eva yang tidak mengalami lecet parah layaknya orang-orang yang tersesat di hutan selama berhari-hari.

4. Kontak-Kontakan

Eva mengatakan bahwa dia sama sekali tidak dihubungi oleh teman-temannya selepas kejadian itu. Susan menunjukkan bukti-bukti DM dan pesan WA dia pada Eva yang mana ada yang tidak dibalas, dan lain sebagainya. Bisa dilihat di video klarifikasinya.

Ada banyak fakta yang membantah cerita Eva, tapi tidak saya cantumkan semuanya. 4 poin di atas rasanya telah cukup untuk kita pahami bersama. Bukan, bukan untuk menghakimi Eva. Karena Eva sendiri juga bilang bahwa jika ceritanya ini dari sudut pandang atau apa yang dia alami saja. Tapi jelas, cerita Eva bisa menimbulkan fitnah yang luar biasa keji bagi 9 orang lainnya. Karena, meskipun disamarkan nama-nama 9 orang itu, semua orang juga tahu siapa mereka yang dimaksud.

Jika kalian sudah menonton semua video tentang Eva ini, baik berita yang beredar satu tahun yang lalu, maupun video-video dari RJL5 - Fajar Aditya, apa pendapat kalian? Benarkah apa yang diceritakan Eva? Saya pribadi lebih suka melihatnya secara obyektif. Jika ada buktinya dan dapat dibuktikan, maka jelas apa yang diceritakan Eva tidak benar. Apa lagi segala sesuatu yang diumumkan di muka publik, seharusnya sangat sangat sangat harus dapat dipertanggungjawabkan. Bukan soal merasa begini begitu, merasa hendak dibeginikan atau dibegitukan, tapi soal orang-orang yang terkait di dalam cerita itu. Mana pula pendakian itu betul terjadi.

Ini dia Penjelasan Paling Masuk Akal Dari Kematian Elisa Lam.

Teman-teman semua, mari kita lebih bijak sebelum berbicara, apa lagi di muka publik. Apa lagi di zaman sekarang ini (di internet) karena jeratan UU ITE itu juga sangat menyakitkan. Semoga kisah Eva ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita semua, terutama kalian yang menyukai kegiatan luar rumah seperti pendakian ke gunung. Kalau saya sih, biar lah ... sudah tua ini ... main-main di sekitaran kompleks rumah saja. Hehehe.

Cheers.

Posting Komentar

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak