Kasus Ini Masih Hangat Seperti 7 Tahun Lalu


6 Januari 2016, Wayan Mirna Salihin meninggal dunia setelah meminum Es Kopi Vietnam yang dikatakan mengandung sianida, di Kafe Olivier - Grand Indonesia. Es Kopi Vietnam itu dipesankan oleh sahabatnya, Jessica Kumala Wongso, yang tiba lebih dulu di kafe tersebut. Sepanjang tahun 2016 kasus kopi sianida bergulir hingga Putusan PN JAKARTA PUSAT Nomor 777/Pid.B/2016/PN.JKT.PST menyatakan Jessica Kumala Wongso bersalah dan dijatuhi pidana penjara selama 20 tahun. Pidana yang sama (tidak berubah) juga diputuskan dalam tingkat banding dan kasasi melalui Putusan PT JAKARTA Nomor 393/PID/2016/PT.DKI dan Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 498 K/PID/2017.

Supaya tahu, baca dulu ini: Antara Dalang Intelektual, Pelaku Penyerta, dan Eksekutor.

28 September 2023 Netflix merilis film dokumenter berjudul Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso. 💣💣💣Meledak. Kasus kopi sianida (kembali) masih hangat seperti 7 tahun lalu. Netizen yang penasaran berat sama kasus ini, sama seperti saya, mulai menganalisa kembali kejadian, persidangan, hingga putusan hakim. Hardly Stefano (Commissioner, Indonesian Broadcasting Commission) mengatakan, "Belum pernah ada kasus sedemikian rupa yang menarik perhatian publik begitu besar. Kasus kopi sianida ini mungkin bisa dibandingkan dengan OJ Simpson, tapi OJ Simpson kan adalah atlit profesional begitu kan? Lagi-lagi OJ Simpson adalah publik figur. Maka pertanyaannya kenapa hal ini bisa menjadi sangat menarik bagi masyarakat?"

Menukil Hotman Paris dalam berita ini: di akun instagramnya pada Selasa (3/10/2023) seperti dikutip Wartakotalive.com Hotman Paris menuangkan kecurigaannya atas kasus kematian Mirna Salihin pada tahun 2016 lalu. Dalam unggahan itu, Hotman Paris mengatakan bahwa dari dulu yang sudah sanksi dengan penetapan tersangka Jessica Kumala Wongso atas pembunuh Mirna Salihin. Pasalnya kata Hotman, tidak ada prinsip beyond reasonable doubt dalam kasus tersebut. Di mana prinsip pentingnya dua alat bukti untuk menetapkan tersangka kepada seseorang sangat lemah dan hanya berpedoman pada keyakinan hakim.

Hani Juwita Boon, sahabat Mirna dan Jessica yang menjadi saksi kunci karena berada di TKP saat kejadian, mengatakan bahwa aroma kopi sangat tidak enak. Dia mencicipi sedikit dan merasa kopi yang diminum Mirna tersebut sangat aneh tidak seperti rasa kopi pada umumnya. Menurut para saksi pegawai Kafe Olivier, warna sisa Es Kopi Vietnam itu kekuningan seperti warna jamu atau warna kunyit. Sementara itu, ayah Mirna yakni Darmawan Salihin menolak untuk dilakukan autopsi keseluruhan terhadap jasad/jenazah Mirna. Hanya dilakukan pengambilan sampel saja. 

Djaja Surya Atmaja, ahli patologi forensik RSCM sekaligus Doktor DNA pertama di Indonesia mengatakan, "Kalau tidak dipisah seluruh organ, kamu tidak bisa tahu sebab matinya. Dan itu dogma di forensik." Dilanjutkan, "Kalau tidak diperiksa otaknya, kita tidak tahu apakah di otaknya ada stroke apa nggak, Pak, misalnya. Parunya ada penyakit tertentu atau tidak, di jantungnya ada yang semuanya potensi bisa bikin mati, Pak."

Otto Hasibuan, pengacara Jessica, dalam film dokumenter tersebut mengatakan, "Apa hakim itu dukun? Kemampuan apa yang dimiliki seorang hakim bisa mengatakan itu mati karena sianida? Ya kalau mati karena alami ya nggak bisa ada kriminal dong. Mereka mulai melihat ada keanehan di dalam kasus ini." Dilanjutkan, "Kedua, yang sangat lebih penting adalah, ketika Mirna diperiksa dalam waktu 70 menit setelah dia meninggal, ternyata di dalam lambungnya itu negatif sianida."

Demikian pula yang bisa dilihat dari keterangan saksi, keterangan ahli, hingga fakta tentang sianida.

Republika merilis fakta tentang sianida: Ahli Toksikologi I Made Agus Gelgel Wirasuta mengatakan, senyawa kimia sianida tak berubah dan berbau ketika dicampurkan ke makanan atau minuman. Jadi, tak ada perbedaan khusus makanan atau minum yang mengandung sianida karena ia tak berasap dan tak berbau. Sementara para saksi di persidangan mengatakan bahwa Es Kopi Vietnam yang diminum Mirna berwarna kuning atau kunyit jamu, beraroma tidak sedap, dan rasa yang sangat tidak enak.

Kalian bingung? Saya juga. 😕

Benarkah Mirna meninggal karena Es Kopi Vietnam bersianida?

Sementara kita tahu Jessica bersalah atas bukti CCTV meskipun di CCTV tersebut tidak terlihat dengan jelas Jessica menuang dan/atau menambahkan sianida di dalam Es Kopi Vietnam yang diminum Mirna. Semua berdasarkan gerak-gerik Jessica yang sangat mencurigakan mulai dari masuk ke kafe, memesan minuman, meletakkan papper bag di depan gelas minuman, hingga pergerakan tangan. Yang lainnya tidak ada bukti nyata bahwa Jessica melakukan itu. Mungkin, menurut saya, perilaku Jessica yang aneh itu lah yang membikin dirinya semakin kuat menjadi terduga 👉 tersangka 👉 terdakwa 👉 terpidana.

Reza Indragiri Amriel, S.Psi., M.Crim. adalah ahli psikologi forensik, konsultan sumber daya manusia, dan dosen Indonesia. Ia orang Indonesia pertama yang mendapat gelar Master Psikologi Forensik. Reza mengatakan, "Sampai sekarang, hanya pada kasus ini lah, ada pihak tertentu yang sampai kemudian menelepon saya dan meminta saya untuk berhenti bicara. Ada pihak tertentu yang memasukkan uang ke dalam tas saya. Maka saya tafsirkan bahwa uang jajan itu adalah sebuah cara agar saya tidak banyak bicara dalam kasus ini. Nah kalau saya ini notabene adalah orang biasa yang tidak punya sangkut-paut dengan kasus ini, kenapa orang itu mau kasih saya uang? Saya khawatir bahwa keotoritas penegakan hukum justru pihak ini secara tidak bertanggungjawab justru juga menyuap uang dalam jumlah yang lebih besar. Saya khawatir seperti itu."

💣💣💣 Ada bom meledak lagi di kepala saya.

Executive Director, Institute For Criminal Justice Reform (ICJR) Erasmus Napitupulu mengatakan, "Ini akan terdengar kontroversi, tapi menurut saya dan menurut penelitian setidaknya yang dilakukan oleh ICJR, bisa jadi Jessica dinyatakan bersalah karena harus ada orang yang bersalah dari kematian seseorang. Jadi dalam konteks itu, Polisi, jaksa, tidak bisa menemukan siapa tersangka lainnya." Dilanjutkan, "Bukan masalah benar atau salah, tapi yang paling penting bagaimana kemudian sistem peradilan di Indonesia menunjukkan bahwa dia membuktikan seseorang salah dengan keragu-raguan yang masif, tersisa."

Ini penting: Atasi Krisis Moral Dengan Lebih Mengenal Diri Sendiri.

Dalam kasus kopi sianida, dua hal yang terus digaungkan adalah Mirna meninggal karena kopi sianida, dan orang yang bersalah hanyalah Jessica seorang. Tidak ada kemungkinan lain, tidak ada dugaan lain, pokoknya begitu.  

Saya tentunya turut berduka pada keluarga Mirna. Tapi saya juga iba pada Jessica dan keadilan di negeri ini. Intervensi-intervensi yang tidak perlu, seperti adanya penyuapan pada Reza Indragiri hingga wawancara bersama Jessica yang dihentikan petugas, membikin dugaan publik akan berbagai kejanggalan kembali mencuat. Ya, kasus ini masih hangat seperti 7 tahun lalu.


Cheers.

Posting Komentar

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak