Menangkal Hoax Netizen Harus Cakap Digital

 


Hoax, atau hoaks, sungguh keterlaluan. Bagaimana tidak? Hoaks ini kan informasi/berita yang tidak benar/sampah sehingga menyebabkan ekosistem internet itu dipenuhi racun. Dan racun tentu bisa mematikan. Salah satunya adalah akal sehat. Netizen yang tidak cakap digital akan mudah mempercayai hoaks. Lebih parah, melalui terlatihnya jari berolahraga, hoaks mudah disebarkan dalam hitungan detik. Netizen cenderung terbuai pada judul tanpa membaca keseluruhan informasi.

Waktu itu dapat buku: Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat.

Hari ini Rabu, 28 September 2022 saya berkesempatan menjadi Key Opinion Leader (KOL) dari kegiatan Workshop Literasi Digital di Kabupaten Ende yang diselenggarakan oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Dihadiri oleh kurang lebih 250 peserta, kegiatan dilaksanakan di Aula Lantai III Fakultas Teknologi Informasi Universitas Flores (Uniflor). Kegiatan ini didukung oleh G20, dan gerakan seperti Makin Cakap Digital dan Siberkreasi (gerakan literasi digital).


Selain saya yang membawakan materi berjudul Menangkal Hoax Netizen Harus Cakap Digital, juga hadir Wakil Rektor Bidang Akademik Uniflor Bapak Ferdinandus Lidang Witi, S.E., M.Kom. dan Mas Indriyatno Banyumurti yang membawakan materi tentang perlindungan data pribadi. Senang sekali rasanya karena sudah lama tidak bertemu Mas Indri. MC dan moderator kecenya adalah Kakak Dewi yang dikenal sebagai penyiar RRI Ende.


Bagaimana menangkal hoax dan jadi cakap digital?

Yang pertama, harus bisa mengidentifikasi terlebih dahulu apa itu hoax. Kenali dulu musuh yang mau dilawan ini. Jangan sampai kita melawan dengan gelap mata tanpa tahu wujud musuh itu sendiri. 


Dalam kesempatan tersebut, saya juga menyampaikan bahwa netizen tidak hanya berpartisipasi dalam penyebaran hoax melalui kecepatan jari, tapi juga selalu ingin menjadi yang paling pertama tahu sehingga tanpa disadari netizen juga membikin hoax di media sosial. Ingin menjadi yang paling pertama tahu ini racun sekali


Itulah sebabnya saya tidak pernah membagi artikel dan video jika judul dan informasinya menarik tapi kurang dapat dipercaya. Jika ada berita tentang pemerintah, misalnya, saya selalu mencoba mencari tahu dokumen dalam bentuk video. Dengan demikian akan lebih mudah tahu maksud dari berita (artikel) yang disebarkan oleh media-media. 


Kegiatan tadi sangat bermanfaat: bagi saya, terutama bagi peserta. Peserta yang datang dari berbagai komunitas, UKM, mahasiswa, bahkan pelajar SMPK Frateran Ndao itu setidaknya tahu tentang hoax, bagaimana mengidentifikasinya, bagaimana caranya menangkal/melawan hoax, hingga perlindungan data pribadi di internet (oleh Mas Indri). Dari acara dialog/tanya-jawab pun peserta jadi tahu banyak hal antara lain bagaimana memperkenalkan komunitas pada khalayak, hingga bagaimana jika ada konten podcast yang isinya menyakiti perasaan.

Hadir menjadi Pemateri Blog.

Senang sekali ... satu hari yang sangat bermanfaat. Saya harap setelah mengikuti kegiatan, peserta tidak mudah melupakan materi-materi yang telah diberikan, serta peserta dapat menyebarkan informasi baik ini pada orang lainnya. Jangan berhenti menangkal hoax.


Cheers.

Posting Komentar

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak