#TripFCLabuanBajo 4 : Welcome to Taka Island!

Welcome to Taka Island! The Place For Your Healthy Soul :D

Masih pada hari yang sama #TripFCLabuanBajo, Senin, 26 Mei 2014, selesai bertemu komodo di Pulau Rinca, kami pun diajak om kapten ke titik snorkling. Tetapi atas permintaan sendiri, kami ingin snorkling di perairan sekitar gundukan pasir putih yang letaknya berdekatan dengan Pulau Mesa, dan tidak jauh-jauh dari Pulau Kanawa. Sekalian saja makan siang di situ. Ndilalah om kaptennya meng-iya-kan dengan senang hati. Bahkan kami ditawarkan untuk berkeliling Pulau Mesa dan mengenal penduduk setempat. Jarak dari Pulau Rinca ke Pulau Taka sekitar 1,5 jam saja. Ya, waktu tempuh dari Pulau Taka ke Pulau Kanawa pun hanya tigapuluh menit.

Pulau Taka, informasi dari om kapten, memang jarang dikunjungi wisatawan dikarenakan memang bukan lokasi snorkling apalagi diving. Perairannya sangat sangat sangat dangkal tetapi jangan salah, meskipun dangkal kami dapat menonton alam bawah laut yang memukau. Begitu tiba di Pulau Taka dan boat ngetem, kami berlima segera menghabiskan makan siang. Mam Poppy dan Kakak Ilham makan siang di boat sedangkan saya, Kakak Etchon, dan Mas Sony memilih makan siang di pantai dengan kaki terendam air laut, dan sebelumnya memang sudah nyebur duluan karena tidak tahan sama panggilan kesegaran air laut yang begitu bening. Nikmatnya makan siang kami! Oh iya, menu makan siang kami sesuai permintaan adalah nasi goreng dan telor ceplok. Semuanya satu paket Rp. 350.000/orang tur ke Pulau Rinca loh

Makan siang di Pulau Taka :D

Selesai makan siang, perburuan kesehatan mental pun dimulai. Saya, Kakak llham, Kakak Etchon, dan Mas Sony kembali menyatu dengan perairan Pulau Taka. Mam Poppy tetap di boat karena beliau tidak mau mencemari perairan yang bening ini dengan warna merah hahaha.

Picture tells you ...

Seperti yang sudah saya bilang tadi, meskipun perairan di Pulau Taka ini sangat sangat dangkal, bahkan kami dapat berdiri di tengah laut dengan tinggi air sebatas lutut, tetapi pesona bawah lautnya tidak bisa dianggurin begitu saja. Sudah sering saya snorkling di Riung yang perairannya cukup dalam, tetapi sensasi di tempat ini memang beda. Belum berapa meter lepas pantai, kami sudah dapat menikmati terumbu karang dan ikan-ikan yang berenang indah. Bermacam ikan ada di sana, tetapi saya tidak tahu nama-namanya hahaha paling-paling yang saya ingat itu ada ikan layang-layang. Ada juga tuh ikan mini berwarna biru yang seperti benderang di dalam air.

Pulau Pribadi :D

Snorkling memang membuat kami lupa waktu, bahkan kami sampai-sampai tidak jadi pergi ke Pulau Mesa hahaha. Tapi tidak mengapa, itu adalah peringatan bahwa kami harus kembali melakukan kembali perjalanan ini berlima, atau bahkan bersama-sama anggota komunitas yang lain, untuk dapat berkunjung ke Pulau Mesa. Semakin banyak orang, semakin seru!

"Ayo, Kakak Ilham, kita sapa ikan-ikannya!"

Sekitar dua jam kami bermain-main di Pulau Taka. Saat duduk di pasirnya, Mas Sony bilang, "Ncim, ini ada koral warna merah yang sudah hancur bercampur dengan koral putih. Mungkin ini ya yang membentuk Pink Beach di Pulau Komodo." Setelah saya perhatikan, pasir Pulau Taka sebenarnya tidak putih semuanya melainkan pink. Hehehe. Tuh kan, kalau mau eksplor, berasa kami sudah berada di Pantai Pink yang ngetop di Pulau Komodo itu.

Huft :D

Baiklah, baiklah ... sudah cukup membuat teman-teman iri *digampar* pokoknya bagi kalian yang ingin tahu informasi tentang tempat ini silahkan colek saya di Twitter @tuteh ya, sebisanya akan saya jawab.

Sudah selesai snorkling, mari kita kembali ke Pulau Kanawa! Perjalanan kembali ke Pulau Kanawa singkat saja. Begitu tiba, bukannya membasuh diri, kami malah berleha-leha di bale-bale dan menonton wisatawan snorkling. Saya sudah lelah dan memutuskan untuk tiduran saja sedangkan Kakak Ilham lanjut snorkling dan Kakak Etchon berjemur di dekat dua bule cewek hihihi. Rencananya kalau ada bola voli, Mam Poppy mau mengajak kru Kanawa Island and Resort bertanding tetapi yaaah batal deh. Lantas Mas Sony mencolek saya, "Ncim, kayaknya itu Aul deh, temen Ncim yang di Kupang itu." Wah, memang laki-laki yang hendak snorkling itu nampaknya seperti Aul tapi kok waktu saya panggil tidak menoleh? Mungkin salah orang atau itu kembarannya. Tak lama juga di bale-bale terbuka itu, kami pun memutuskan untuk kembali ke tenda. Oh iya, di hari ke dua di Pulau Kanawa ini, kaum lelaki pun pindah dari bale-bale ke tenda nomor 4 di dekat tenda saya dan Mam Poppy di nomor 5. Dalam perjalanan ke tenda ini lah seseorang memanggil saya, "Kak Tuteh!" Nah loh! Ternyata benar itu si Aul! Hihihi. "Maaf, Kak, tidak dengar tadi dipanggil," kata Aul waktu saya protes kok dipanggil-panggil tidak menyahut hehehe.

Teman-teman segera membasuh diri sedangkan saya membiarkan pakaian setengah kering di badan karena masih ingin menikmati sunset yang luar biasa dari depan tenda sambil membaca The Mountain Echoed milik Kakak llham. Mam Pop, Kakak Ilham, dan Kakak Etchon yang sudah mandi itu rela mendaki bukit di bagian belakang pulau sementara saya dan Mas Sony berleha-leha di depan tenda menikmati sepenggal hari yang sudah temaram *duileeeh bahasa gue* hahaha. Sunset sore itu begitu memukau sampai-sampai saya kehilangan kata-kata. Teringat si Kakak yang jauh di Ende *halaaah curcol tidak selesai-selesai*. Anyhoo, foto-foto dari puncak bukit itu luar biasa indah! Tapi sayang saya tidak punya foto-fotonya. Hihihi nanti deh minta ke Kakak Ilham dan Kakak Etchon.

Kisah kami #TripFCLabuanBajo masih belum berakhir, kawan, karena malam harinya kami pun pergi menikmati makan malam di restoran. Chef Heru punya masakan ini memang benar-benar enak. Menunya macam-macam loh mulai dari pasta sampai nasi goreng, mulai dari mie sampai gado-gado. Malam itu saya memutuskan untuk memakan nasi goreng ayam dan segelas es teh. Duh, beneran deh saya tidak bisa jauh-jauh dari ES TEH! Pesanan saya memang agak lama disajikan tapi karena sembari mengobrol dengan teman-teman rasanya asyik saja. Rama bergabung dengan kami tidak berapa lama kemudian. Lantas Aul pun datang juga ke meja kami. Oh iya, silahkan colek Aul di Twitter @atragung ya.

Psssttt ternyata Chef Heru ini temannya Yery dan si Kakak loh. Bahkan saya dapat bocoran dari Chef Heru kalau si Kakak bakal datang ke Pulau Kanawa -_- gitu deh si Kakak perginya tidak mau barengan ... hiks.

Kakak Anggi, manager Kanawa Island and Resort, datang ke meja kami dan bertanya tentang pesanan. Beliau sangat care dengan semua tetamu. Ternyata memang hanya tinggal pesanan saya yang belum tiba. Tetapi justru di situ lah letak 'kebetulan'nya karena Kakak Anggi malah mengobrol asyik bersama kami. Seru kan? Ketika pesanan saya sudah datang, Kakak Anggi masih melanjutkan obrolan bersama kami meskipun sekali-kali harus melayani tamu dan bisikan minta tolong para kru yang ramah-ramah itu. Satu hal yang kemudian membuat saya semakin kagum pada sosok Kakak Anggi adalah ... beliau sangat menikmati obrolan bersama kami!

"Saya tahu orang mana yang senang diajak ngobrol dan tidak ..."

Tuh kan, tampang kami memang tukang bicara semua hahaha. Obrolan malam itu sungguh luar biasa. Coba bayangkan, listrik di Pulau Kanawa akan dipadamkan sekitar pukul 22.00 Wita, demikian pula di restoran. Tapi dengan santainya kami melanjutkan cerita-cerita seru tentang perjalanan hidup Kakak Anggi diterangi nyala lilin. Ya, tinggal kami berenam : Kakak Anggi, saya, Kakak Ilham, Mam Pop, Kakak Etchon, dan Mas Sony. Rama dan Aul sudah pamit pergi tidur. Semakin lama kami bersama Kakak Anggi, semakin tinggi rasa kagum kami padanya. Perempuan yang rela melepas kehidupan mewah dan tinggal di pulau terpencil, dengan kehidupan sederhana, dengan nyali yang besar, dengan jiwa sosial yang tinggi terhadap pendidikan anak-anak di Pula Mesa ... saya terharu. Terima kasih sudah mau membangun salah satu wilayah NTT lewat langkah-langkah Kakak. May Allah Bless You all the time, Kak.

Lewat tengah malam 00.sekian, akhirnya kami memutuskan untuk pergi tidur. Bersama-sama Kakak Anggi kami kembali ke tenda karena rumah Kakak Anggi berdekatan dengan tenda kami. Lantas kami pun mengantri di kamar mandi, dimana terjadi tragedi saya keluar dari kamar mandi hanya mengenakan CD kuatir ditinggal sama kawan-kawan *LOL* itu sungguh bikin Etchon pengen nge-frontal deh hihihi. 

Yah ... saatnya tidur. Malam terakhir di Pulau Kanawa. Besoknya kami harus kembali ke Labuan Bajo untuk perjalanan seru berikutnya. Dan postingan ini memang masih akan terus bersambung sampai saya puas hahaha.



Wassalam.

8 Komentar

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.

  1. Cakeeep bner lautnyaaaa.

    Iya, harus datang kembali. Fan, apa enggak pingin nhajakin saya, Ka. Ahahaha

    Lho, ada gado2 juga di sana ya. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Idah kok udah melalak ke sini aja sekarang? Huehehehe
      Pasti gegara Kak Tuteh Sederhana ini :P

      Hapus
    2. Iya dooonkk... kita kan kompak kalau komen2 di blog gitu :P kakak Anaz sih jarang main ke rumah maya saya hahahaha #maunya! :P

      Hapus
  2. Akoh pengen jalan2 sama Kak Tutehhhhhh (b) ;((

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ihik... *puk puk* ditunggu yaaaa, darling :P

      Hapus
  3. huhuhuhuuu... tidak jadi ke pulau Mesa??? artinyaaaaa... harus tunggu dengan beta itu kakaaakkk... :p

    BalasHapus
  4. In postingan ya bikin ngiri yaaa :P
    Btw karena dudah ngobrol sama kakak Anggi, trus jadi dapat diskon, nggak? :P eh

    BalasHapus
  5. Huahh foto-fotonya bikin pengen ke sana kak :))

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak