Kediaman Residen Kupang (1870 - 1910)
Gambar diambil dari Wikipedia
Dalam rangka pra-event besar HUT Flobamora Community yang ke-5 pada tanggal 31 Januari 2014 nanti, bermacam kegiatan telah diwacanakan, mungkin juga telah menjadi rencana yang perlu digodok hingga matang, oleh FCers seluruh NTT. Ya, mungkin tidak semua FCers terpeta di NTT yang luas ini tetapi di beberapa kota semangat pra-event ini mulai terasa seperti di Kupang, SoE, dan Ende. Tiga kota di NTT ini lah yang menurut pendapat pribadi saya, sangat kental nuansa ke-blogger-annya *apa coba bahasanya*
Di Kupang, FCers mulai menyusun kegiatan-kegiatan mereka seperti yang sering dibahas di inbox bersama di Facebook : Save Kota Tua Kupang dan Klinik Menulis. Kalau saya ceritakan semuanya, tidak cukup satu postingan saja, karena SoE pun akan menggelar kegiatan pra-event juga, hahaha. Yang sangat menarik perhatian saya adalah Save Kota Tua Kupang dalam hashtag #SaveKotaTuaKupang.
Blogger dan komunitasnya, tanpa disadari, merupakan sekelompok orang yang mempunyai visi dan misi untuk memajukan daerah mereka. Pemikiran-pemikiran jenius, ide-ide kreatif, dan gerakan-gerakan positif. Sebut saja Flobamora Community, komunitas ini telah mencetak garis-garis track-record yang luar biasa. Sebut saja Angingmammiri di Makassar, komunitas blogger yang mengadakan begitu banyak kegiatan bermanfaat baik itu untuk member maupun orang luar. Sebut saja Plat-M, komunitas blogger di Madura yang telah mengangkat event Karapan Sapi hingga lebih dikenal lagi oleh teman-teman di penjuru Indonesia (mungkin juga ke luar negeri).
Ketika mendengar FCers chapta Kupang hendak menggelar kegiatan #SaveKotaTuaKupang, saya begitu tertarik karena : saya sendiri belum pernah pergi ke Kota Tua Kupang, hahaha. Maklum, setiap kali menginjak Kupang jadwal sudah menanti untuk diselesaikan dan yaaaah terpaksa ujung-ujungnya saya nongkrong di Taman Nostalgia menikmati nasi goreng atau semangkuk bakso *kasihan sekali*. Sementara itu, saya sendiri punya minat yang sangat besar pada hal-hal peninggalan sejarah, atau yang berbau wisata, atau yang unik. Kota Tua Kupang! Itu yang membikin saya penasaran setengah mati. Kapan saya akan pergi ke sana? Kota Tua Jakarta (Batavia) saja telah saya jejaki, masa Kota Tua Kupang belum? Ya ya ya, Insya Allah next trip to Kupang deh.
Saya penasaran seperti apakah Kota Tua Kupang? Apakah di sana ada pusat museum? Apakah banyak bangunan bersejarah peninggalan Belanda/Jepang? (Eh, bangsa Indonesia belum pernah dijajah Rusia ya :D hahahah jadi ingat foto bangunan-bangunan cantik di Moskow). Seperti apa suasana di sana? Banyak kah penduduk lokal yang meraup keuntungan dengan berusaha di sana? Itu semua mendekam di dalam benak saya. Sumpah, saya ingin sekali bisa pergi ke sana dan membuktikan sendiri apa yang saat ini sedang saya pikirkan hehehe.
Saya sangat mendukung gerakan #SaveKotaTuaKupang karena itu merupakan bentuk kepedulian kita terhadap warisan tanah kita. Bila bukan kita yang melakukannya, siapa lagi? Menyelamatkan Kota Tua Kupang dari apa pun yang mengancam, sudah seharusnya menjadi tugas kita bersama. Kita semua! Bukan hanya teman-teman yang berada di Kupang saja. Sama seperti kita yang di Ende bicara soal Situs Bung Karno, itu bukan hanya milik kita, tapi milik semua rakyat Indonesia.
Bagaimana dengan FCers chapta Ende sendiri? Ya, kami juga akan melakukan ragam kegiatan pra-event besar nanti. Semisalnya dengan penyerahan beasiswa, pergi ke kamp pengungsi Rokatenda untuk mengantarkan bantuan Tahap 16, juga beberapa kegiatan lain yang psssttt masih rahasia hehehe.
Berdebar-debar juga yaaaa menjelang HUT Flobamora Community yang ke-5 ini. Karena tampuk pimpinan akan berpindah tangan *cieeee* aye!
Wassalam.
Di Kupang, FCers mulai menyusun kegiatan-kegiatan mereka seperti yang sering dibahas di inbox bersama di Facebook : Save Kota Tua Kupang dan Klinik Menulis. Kalau saya ceritakan semuanya, tidak cukup satu postingan saja, karena SoE pun akan menggelar kegiatan pra-event juga, hahaha. Yang sangat menarik perhatian saya adalah Save Kota Tua Kupang dalam hashtag #SaveKotaTuaKupang.
Blogger dan komunitasnya, tanpa disadari, merupakan sekelompok orang yang mempunyai visi dan misi untuk memajukan daerah mereka. Pemikiran-pemikiran jenius, ide-ide kreatif, dan gerakan-gerakan positif. Sebut saja Flobamora Community, komunitas ini telah mencetak garis-garis track-record yang luar biasa. Sebut saja Angingmammiri di Makassar, komunitas blogger yang mengadakan begitu banyak kegiatan bermanfaat baik itu untuk member maupun orang luar. Sebut saja Plat-M, komunitas blogger di Madura yang telah mengangkat event Karapan Sapi hingga lebih dikenal lagi oleh teman-teman di penjuru Indonesia (mungkin juga ke luar negeri).
Ketika mendengar FCers chapta Kupang hendak menggelar kegiatan #SaveKotaTuaKupang, saya begitu tertarik karena : saya sendiri belum pernah pergi ke Kota Tua Kupang, hahaha. Maklum, setiap kali menginjak Kupang jadwal sudah menanti untuk diselesaikan dan yaaaah terpaksa ujung-ujungnya saya nongkrong di Taman Nostalgia menikmati nasi goreng atau semangkuk bakso *kasihan sekali*. Sementara itu, saya sendiri punya minat yang sangat besar pada hal-hal peninggalan sejarah, atau yang berbau wisata, atau yang unik. Kota Tua Kupang! Itu yang membikin saya penasaran setengah mati. Kapan saya akan pergi ke sana? Kota Tua Jakarta (Batavia) saja telah saya jejaki, masa Kota Tua Kupang belum? Ya ya ya, Insya Allah next trip to Kupang deh.
Saya penasaran seperti apakah Kota Tua Kupang? Apakah di sana ada pusat museum? Apakah banyak bangunan bersejarah peninggalan Belanda/Jepang? (Eh, bangsa Indonesia belum pernah dijajah Rusia ya :D hahahah jadi ingat foto bangunan-bangunan cantik di Moskow). Seperti apa suasana di sana? Banyak kah penduduk lokal yang meraup keuntungan dengan berusaha di sana? Itu semua mendekam di dalam benak saya. Sumpah, saya ingin sekali bisa pergi ke sana dan membuktikan sendiri apa yang saat ini sedang saya pikirkan hehehe.
Saya sangat mendukung gerakan #SaveKotaTuaKupang karena itu merupakan bentuk kepedulian kita terhadap warisan tanah kita. Bila bukan kita yang melakukannya, siapa lagi? Menyelamatkan Kota Tua Kupang dari apa pun yang mengancam, sudah seharusnya menjadi tugas kita bersama. Kita semua! Bukan hanya teman-teman yang berada di Kupang saja. Sama seperti kita yang di Ende bicara soal Situs Bung Karno, itu bukan hanya milik kita, tapi milik semua rakyat Indonesia.
Bagaimana dengan FCers chapta Ende sendiri? Ya, kami juga akan melakukan ragam kegiatan pra-event besar nanti. Semisalnya dengan penyerahan beasiswa, pergi ke kamp pengungsi Rokatenda untuk mengantarkan bantuan Tahap 16, juga beberapa kegiatan lain yang psssttt masih rahasia hehehe.
Berdebar-debar juga yaaaa menjelang HUT Flobamora Community yang ke-5 ini. Karena tampuk pimpinan akan berpindah tangan *cieeee* aye!
Wassalam.
Semoga sukses acaranya mba, oh ya untuk Rokatenda saya turut prihatin mba. Dan untuk pengrajin kain tenun di sana katanya suda tak bergairah bikin lagi ya? Ayo kita semangati mereka dengan menghargai dan menumbuhkan minat besar akan karya2nya. :)
BalasHapushuaaaaah, pengen ikut ultah FC! semoga tanggal segitu saya tidak sedang kompre :D
BalasHapusSaya juga makin penasaran deng Kota Tua Kupang karena membaca postingan Tuteh ini.
BalasHapusSelalu bangga dengan kegiatanmu yang seabrek dan bermanfaat, Teh. Semoga selalu menginspirasi banyak orang ya.
Sukses buat acara #SaveKotaTuaKupang
kediaman residen Kupang ini yang sekarang jadi rumah dinas bupati bukan ya? Sepertinya saya pernah ke sini deh diundang makan bupati. hmmmmmm
BalasHapusBaru tau tentang Kota Tua Kupang karena tulisan ini. Kalau dipikir2, sebetulnya blogger itu secara langsung atau tidak, turut memperkenalkan wisata daerahnya secara luas lewat tulisan di blognya...kayak ini nih
BalasHapuswah banyak agendanya nih FC semangat yeh :)
BalasHapusWaah, udah mau 5 tahun yaah? Sukses dengan semua agenda acaranya.
BalasHapusSelalu miris ketika melihat wilayah atau bangunan tua kemudian terpaksa dikorbankan dengan alasan modernitas, padahal dengan sendirinya bangunan tersebut sebenarnya jadi ikon kota.