Aiman Tidak Lagi di KompasTV

 


Salam SCTV dengan penekanan sedikit genit pada akronim SCTV melekat pada sosok Jeremy Teti. Menukil Wikipedia, per 1 Agustus 2013, Jeremy Teti mengundurkan diri dari SCTV dan beralih profesi menjadi aktor dan komedian. Saya termasuk penonton yang terhibur dengan gaya Jeremy Teti membawakan berita. Artikulasi dan nada bicaranya sangat khas. Puluhan tahun pun tidak akan mudah melupakan sosok, suara, gaya seorang Jeremy Teti. Sama seperti tidak mudahnya saya melupakan sosok hebat lainnya, Rosiana Silalahi.

Dulu saya pernah jadi Produser.

Berbeda dari Jeremy Teti, Helmy Yahya justru dipecat dari TVRI.

Helmy Yahya dipecat dari TVRI pada 16 Januari 2020 dengan berbagai alasan. Salah satunya pembelian hak siar Liga Inggris. Salah duanya terkait ketidaksesuaian antara pelaksanaan rebranding TVRI dengan RKA tahunan LPP TVRI 2019. Kita tahu, saat ini Helmy Yahya justru mendongkrak kapabilitasnya melalui kanal Youtube pribadi antara lain talkshow, serta berbagai kegiatan seminar baik personal maupun kolaborasi dengan sosok-sosok hebat lainnya, baik luring maupun daring. 

Televisi sepertinya kehilangan sosok-sosok hebat (di bidang masing-masing). 

Baru-baru ini Aiman Witjaksono mengundurkan diri dari KOMPASTV. Pesan pamit dituitkan pada tanggal 18 Oktober 2022.

Dan saudara kami akhiri Sapa Indonesia Malam, termasuk saya juga ini adalah siaran terakhir saya di KOMPASTV. Dan saya Aiman Witjaksono, sampai berjumpa di lain kesempatan.

Lepas dari KOMPASTV, setelah sebelumnya selama sepuluh tahun di RCTI, Aiman menjadi fokus sosok tamu ragam kanal Youtube. Macam kanal Youtube Vasco Ruseimy Macan Idealis, Helmy Yahya di Helmy Yahya Bicara, Onad di The Leonardo's, dan masih banyak lagi. 

Aiman pamit dari KOMPASTV, namun dia bergabung (kembali) dengan MNC.

Apa alasan Aiman mundur dari program Aiman di KOMPASTV? 

Kepada Helmy Yahya, Aiman menjawab karena value-nya di masa depan akan lebih besar, baik kontribusinya maupun tantangannya, termasuk mungkin manfaatnya. Hal-hal seperti itulah yang dipertimbangkan. Aiman mendapat kepercayaan yang lebih di MNC dengan segala tantangan dan hal-hal yang menjadi pembicaraan orang di luar soal partai dan lain sebagainya. Tapi Aiman berkata bahwa "Emang salah owner media adalah seorang politisi?" Ia mengatakan tidak ada masalah media itu dimiliki oleh politisi atau pebisnis. 

Yang menjadi masalah ketika output-nya tidak berpihak kepada publik. Yang bermasalah ketika output-nya, program berita dan lain sebagainya, mengkhianati publik. Yang bermasalah ketika itu melanggar nilai-nilai jurnalistik. Itu yang kemudian harus dikritisi, itu yang harus diingatkan oleh publik. Aiman berkata bahwa dirinya tidak ragu untuk resign jika ada unsur pengkhianatan pada publik tentang berita yang disajikan.

Jawaban Aiman, dan melihat dari cuitan Aiman di Twitter menjelang pamitnya dia dari KOMPASTV saya berhipotesis bahwa hal tersebut terkait dengan hati nurani. Cuitan-cuitan terbaru Aiman itu berkaitan dengan judi, judi, dan judi, serta kaitan sebelumnya dengan Konsorsium 303. Orang awam dapat menangkap bahwa ada banyak hal yang ingin diteliti, digali, dan diungkapkan kepada masyarakat.


Aiman ingin masyarakat Indonesia pun lebih peduli bahwa judi yang dimainkan oleh masyarakat ekonomi lemah itu, dengan antara Rp 10.000 sampai Rp 30.000 per hari itu, sangat berbahaya. Bapak-bapak ini berjudi dengan mengenyampingkan gizi anak di rumah di mana uang segitu sudah bisa dipakai beli vitamin tambahan atau asupan makanan yang jauh lebih baik untuk pertumbuhan anak. Karena anak adalah generasi penerus bangsa. Mereka harus dibekali dengan kebaikan-kebaikan; sandang, pangan, papan, pendidikan akademik, pendidikan agama, dan moral.

Tapi, terlepas dari semua alasan di atas, apa pun yang dilakukan Aiman adalah pilihannya, adalah haknya. Dan untungnya Aiman akan terus berkarya menyajikan suguhan bermutu untuk masyarakat (di tempat baru, semoga). Saya yakin, investigasinya tetap berbobot, bermutu, dan memuaskan rasa ingin tahu masyarakat.

Intip, #KepoBuku Cara Lain Nge-review Buku.

Aiman dan program Aiman di KOMPASTV boleh dibilang fenomenal. Sebagai penonton setia, saya juga selalu turut was-was ketika dia melakukan investigasi di lapangan. Selama itu dia pun tidak cuti karena nama programnya adalah Aiman, yang adalah dirinya 😄 kasihan juga. Tapi sekarang dalam masa transisi saya pikir dia punya banyak waktu untuk keluarga sampai kemudian harus kembali berkarya untuk memberikan suguhan bermutu kepada  masyarakat.

Maju terus, Aiman.


Cheers.

Posting Komentar

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak