Cerita (Desain) Undangan Koran dan Aksara Lota (Sodho)

 

Awal tahun 2022, setelah acara pinangan pada 23 Desember 2021, saya sudah mulai memikirkan tentang undangan. Sejujurnya, saya bisa memilih undangan mana saja yang saya mau, mau yang paling mewah sekalipun, karena Abang Nanu Pharmantara pemilik usaha advertising CV. Unit Print (salah satu sub kerjanya mencetak undangan) yang diteruskan oleh anaknya: Angga Pharmantara. Pastinya semua gratis. Tapi saya ingin undangan yang agak berbeda. Akhirnya, mulailah mencari-cari desain undangan di internet.

Sudah baca Cerita Prewed Yang Haha Hihi? Seru Loh!

Beberapa model undangan sudah tersimpan di laptop:

1. Model puzzle.

2. Model game monopoli (bisa diganti jadi Tutehpoli).

3. Model nota pembelian.

Dan yang terakhir model koran.

Waktu mendesain semua itu (iya, saya coba satu-satu model, mendesainnya sendiri) otak saya lebih berat ke undangan koran. Mulailah saya mendesain. Pilih foto pun harus pertimbangan beberapa orang juga. Mau saya sih foto pas sedang mencuci baju, tapi Thika Pharmantara bilang, pakai foto yang mana Abang Hamka dan saya sedang melihat foto-foto di kamera.

Karena saya mencintai hal-hal yang tradisional/kedaerahan (tapi saya juga mencintai hal-hal moderen kok), maka judul undangan adalah ATA NIKA POST. Melengkapinya, saya meminta AKSARA LOTA di Pak Guru Ismail Harun hehehe. Jadilah ada aksara lota SODHO di bawah judul undangan. 

Untuk kertasnya pun saya sudah nyaris chek-out dari sebuah toko di market place ternama, yaitu kertas koran. Aseli, kertas koran pesanan itu kalau salah klik pasti tiba di Ende hahaha. Untung si Angga melarang, katanya pakai kertas yang ada saja, agak glossy, jadinya juga pasti bagus.

Saya tahu, Abang Nanu kurang setuju dengan konsep undangan koran ini. Sampai menit-menit terakhir sebelum dicetak pun, beliau masih tanya pada saya, "Yakin undangan model begini? Atau mau ganti?" Hahaha. Yakin, Abang. Siap!

Sementara itu, ada tim pencari fakta yang menolak plastik panjang yang sudah saya cari di mini-market dengan susah payah sampai kaki sakit hahahaha. Triana R. Putri Abdullah dan Thika menolak undangan yang digulung itu dimasukkan plastik. Mereka maunya langsung diikat tali rami/pita dengan nametag yang diprint di kertas samson. Maka salah seorang pasukin penggulung FLory Dida pun langsung beraksi. Saya masih ingat Goodlife Jiel II dan Al Solihin punya jari lelaki harus terampil mengikat pita 😅 Kemudian, ada banyak lelaki (panitia seksi undangan dipimpin Om Beni Mbipi) yang juga harus rela jarinya mengikat tali rami dan pita ha ha ha.

Psssttt ... Mely Ghale juga tentu tidak mau kalah beraksi dengan STEMPELnya untuk souvenir.

Trada ... jadilah undangan ini. Undangan yang oleh Asraf ditempel di papan pengumuman di prodi hahahaha. Kocak. Sumpah saya ngakak maksimal.



Distribusi undangan model begini memang harus hati-hati. Mohon maaf jika banyak yang protes pada saya karena tidak menerima undangan. Bisa jadi undangannya tercecer, terpisah pada grup undangan lain, dan bisa juga karena salah tempat pengantaran. Mohon dimaklumi karena tidak ada acara yang maha sempurna.

23 Juli 2022 | #LifeIsGood | #AtaNika


Cheers.

Posting Komentar

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak