Membikin Konten Youtube Memang Harus Tekun dan Ulet


Membikin Konten Youtube Memang Harus Tekun dan Ulet. Sabtu kemarin dalam review tentang Nessie Judge dan program Nerorrist-nya yang kece itu, sedikit menginformasikan juga tentang channel Calon Sarjana yang dihapus oleh Youtube karena plagiarisme. Apa-apa yang terkait dengan HaKI memang harus menjadi perhatian kita bersama. Ajarkanlah diri kita sendiri untuk tidak memplagiat karya orang lain. Saking seriusnya urusan HaKI ini, Pemerintah Indonesia sampai mengeluarkan peraturan khusus mengenainya yaitu Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Fyi: pada tahun yang sama Pemerintah Indonesia juga mengeluarkan peraturan pengganti yaitu Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. 

Baca Juga: Menulislah Dengan Baik Meskipun Tidak Selalu Harus Benar

Pemerintah Indonesia memang serius mengatur negara ini dengan mengundangkan banyak aturan. Tetapi seloroh aturan dibuat untuk dilanggar nampaknya mendarah-daging dalam tubuh kita. Haha.

Membikin konten Youtube memang harus tekun dan ulet. Terutama jika saya, kalian, dan mereka, ingin menjadi Youtuber sukses dengan jutaan subscriber dan mendulang penghasilan hingga puluhan bahkan ratusan juta Rupiah setiap bulannya. Menggiurkan memang sampai iler tumpah-ruah. Tapi tidak semudah itu untuk menjadi seorang Youtuber sukses. Karena secara umum kita tahu kesuksesan diraih berkat kerja keras. Sementara itu Youtuber sukses selalu berkaitan dengan konten kreatif. Dan untuk menghasilkan konten kreatif, harus tekun dan ulet. Kalau tidak, segera berhenti berangan-angan punya penghasilan gede dari Youtube. Muter-muter saja ini bahasanya, Teh? Iya, memang begitu. Harus memutar terlebih dahulu. Hehe.

Dan ya, saya bukan seorang Youtuber, karena menjadi Youtuber itu harus tekun dan ulet.

Muterrrrr lagi!

*ngikik*

Dulu, pokoknya dulu banget, saya tidak pernah memikirkan tentang konten kreatif. Ada video apa saja saya unggah ke Youtube. Makanya kalian bakal temukan video saya karaokean bareng teman-teman, video saya nge-lipsing lagunya Meghan Trainor, video saya bikin parodi, sampai video saya meng-cover beberapa lagu. Menurut saya itu bukan video atau konten kreatif, karena video itu ada berdasarkan apa yang terjadi saja. Sedangkan dalam pemahaman saya, konten kreatif yang dibikin oleh konten kreator itu haruslah berkonsep matang, diriset, digarap dengan serius, disunting dengan baik video dan audio-nya, barulah diunggah untuk dinikmati banyak orang. Dan kalau mau meroket di jagad Youtube, harus tekun dan ulet serta rajin mengungah video dalam jangka waktu tertentu.

Jangka waktu. Ini penting. Karena segala sesuatu yang berkelanjutan akan selalu diingat.

Arya Nara yang sampai saya menulis ini punya 821.000 subscriber dan sudah mengunggah 731 video! Siapa Arya Nara? Dia seorang Youtuber dengan video bertema chord gitar mudah. Saya tidak tahu jangka waktu setiap video diunggah. Tapi yang jelas, ketika ada ratusan video diunggah di channel-nya, berarti dia adalah Youtuber yang tekun dan ulet. Video-videonya sangat bermanfaat terutama bagi saya yang tidak pernah jago bermain gitar. Kunci-kunci alternatif yang ditawarkannya sungguh membikin saya senyum-senyum sendiri. Ooooh ternyata begitu. Selain menikmati sekaligus belajar dari video-video Arya Nara, saya paham juga bahwa videonya berlatar sederhana: dinding, kursi, microphone dan laptop/komputer di hadapannya yang menampilkan lirik lagu. Tentu ada dirinya yang sedang bermain gitar sambil ngasih tutorial kepada penontonnya.

Ingin membahas Nessie Judge, tapi sudah saya review Sabtu kemarin. Kita meloncat ke Yuvi Phan. Youtuber cantik ini tidak hanya membahas hal-hal beraroma melati horor tetapi juga kecantikan. Makanya hampir di semua videonya, meskipun itu video bertema horor, selalu ada penjelasan tentang merek gincu yang dipakainya. Dia cantik banget sih! Sampai saya menulis ini Yuvi Phan punya 227.000 subscriber dan 297 video yang diunggah ke Youtube. Videonya memang kreatif karena diriset, disusun, disunting, terlebih dahulu. Dia punya gaya bicara yang khas terutama dengan kalimat "oke-oke aja", dan tentunya bahasa Indonesianya yang masih belum sempurna. Kabarnya, Yuvi ini lama tinggal di luar negeri. Kalau saya salah, silahkan saya dikasihtau, ya. Siapa tahu kalian adalah penggemarnya Yuvi Phan. Jangan protes dulu lah. Haha.

Kedua Youtuber yang namanya saya tulis di atas, jika kalian menonton video-video mereka, pasti bakal bilang: gampang. Tinggal cari latar/set yang bersih, ngerekam diri sendiri, beres. Tidak semudah itu, kawan. Coba kalian pikir sendiri. Atau, coba kalian membikin sendiri video seperti yang mereka bikin ... berkelanjutan. Mungkin baru bikin tiga video sudah menyerah. Hehe. Mereka tekun dan ulet. Merekalah yang harus kita contohi. Original. Sama seperti Nessie Judge.

Membikin konten Youtube memang harus tekun dan ulet *bukan pengulangan* terutama jika kalian ingin menyajikan sesuatu yang benar-benar wow. Contohnya Diary Misteri Sara (DMS) oleh Sara Wijayanto. Sara tidak sendiri tetapi bekerja bersama kru hebat antara lain suaminya yaitu Demian Aditya, ada adiknya sendiri yaitu Wisnu Hardana. Nama kru lainnya tidak saya hafal. Saat menulis ini channel tersebut sudah punya 3,71 Juta subscriber dengan 121 video. Kalau boleh saya tulis: DMS berkonsep sangat matang. Temanya tentu berbau makhluk astral. Dalam bayangan saya, mereka tentu berdiskusi hebat tentang lokasi syuting seperti bangunan-bangunan kosong yang sudah lama diterlantarkan. Setelah itu barulah diriset dan kegiatan syuting pun dilakukan. Itupun pasti masih dilanjutkan dengan penyuntingan yang prosesnya juga memakan waktu karena mereka memakai lebih dari dua kamera. Oh ya, kenapa saya menulis berkonsep sangat matang? Karena mereka punya kru yang lengkap mulai dari lighting, beberapa videografer, hingga 'orang pintar'. Ini sempurna. Kenapa ya DMS tidak tayang di televisi?

Youtuber berikutnya yang tidak kalah tekun dan ulet tentu saja Nex Carlos! Jujur saya suka banget sama dia karena konten-kontennya berkelanjutan dengan tema kuliner! Yuhuuuu. Kalau ada dari kalian yang tidak tahu Nex Carlos, ya tidak apa-apa. Karena toh suatu hari saat sedang nongkrong di kantin kampus saya terheran-heran sama teman yang menyeletuk nama Nex Carlos dalam percakapan kami tentang Youtube. Oalah. Kamuh ngetop banget, Carlos! Hihi. Saat menulis ini Nex Carlos sudah punya 2,65 Juta subscriber dan 252 video yang diunggah ke Youtube *tepuk tangan*.

Yang ingin saya tanyakan pada kalian sekarang adalah mengapa Youtuber kreatif seperti nama-nama yang sudah saya sebutkan di atas cuma punya sedikit subscriber, bahkan belum bisa sampai belasan juta? Yang suka comot video sana sini saja bisa tembus belasan juta. Pertanyaan ini terus menggerogoti benak saya bahkan saat sebelum tidur. Apakah karena masyarakat kita memang tidak suka sama teman video mereka? Atau karena mereka belum ngetop sengetop-ngetopnya? Atau masyarakat belum menggali lebih dalam? Coba kalian jawab. Bantulah saya.

Baca Juga: Jangan Mengeluh: Hidup Memang Penuh Warna dan Cerita

Yang jelas, membikin konten Youtube memang harus tekun dan ulet. Pandai memikirkan bakal konten (kreatif), tekun bekerja mencari informasi/riset, ulet menggabungkan banyak elemen sehingga bisa menghasilkan satu video yang tidak saja menghibur tetapi juga informatif dan bermanfaat bagi siapa pun yang menonton baik subscriber atau penonton random. Rasa malas harus disingkirkan. Oleh karena itu Youtuber-Youtuber yang saya tulis di atas selalu punya jangka waktu tertentu untuk mengunggah karya mereka. Ada yang seminggu sekali, ada yang seminggu tiga kali, ada yang sebulan sekali. Pokoknya ada jangka waktu. Ada ritme. Kalau setahun sekali ... itu saya. Hahaha.

Ingat: mereka memang menyiapkan waktu khusus untuk membikin konten. Bisakah kita seperti mereka?

#SeninCerita
#CeritaTuteh



Cheers.

Posting Komentar

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak