#PDL Mengumpulkan Si Kuning


#PDL adalah Pernah DiLakukan.  Tulisan ringan tentang apa saja yang pernah saya lakukan selama ini; jalan-jalan di sekitar Kabupaten Ende, backpacker-an ke tempat-tempat di luar Kota Ende, merusuhi acara, termasuk perbuatan-perbuatan iseng bin jahil bin nekat.

***

Setiap orang pasti punya warna favorit. Waktu masih kecil, mana tahu soal warna ini. Apapun barang yang dibelikan orangtua pasti dicintai sepenuh hati meskipun warnanya pelangi banget. Baju merah? Oke! Celana putih? Oke! Sepatu cokelat? Oke! Pergeseran usia dan pergaulan membikin saya menyukai warna hitam, kemudian. Karena konon katanya kalau pakai kaos hitam, misalnya, bakal bikin saya terlihat lebih langsing dari kondisi alam dan cuaca yang sebenarnya. Ternyata ... tidak hanya suara saja yang bisa menipu. Warna pun demikian. Hahaha. Waktu lihat lemari mulai didominasi warna hitam, senang bukan main karena deal sudah punya wana favorit.

Baca Juga : #PDL Langgar Sungai Lewati Lembah

Sekitar tahun 2012, saat mengambil cuti dengan cerita ketinggalan pesawat di Bandara Juanda, saya mulai menyukai warna kuning. Bukan hanya menyukai, tapi mencintai sepenuh jiwa dan raga. Adalah pagi hari baru turun dari mobil travel yang membawa saya dari Jogja ke bandara, masuk kamar mandi buat cuci muka dan gosok gigi, saya melihat ke cermin. Siapa kamu? Kok kamu cerah sekali sepagi ini memakai baju barong warna kuning? Kamu ngeledek saya ya? Ternyata pantulan di cermin dengan saya memakai baju warna kuning itu benar-benar memberi semangat baru pada saya meskipun hari itu, kemudian, saya ketiduran di depan gate dan ketinggalan pesawat menuju Kupang. Haha!


Saya: Pak, maaf mau tanya, Lion Air ke Kupang sudah berangkat?

Petugas: Ituuu baru saja take off (menunjuk ke luar lewat jendela kaca).



Sejak itu lah saya mulai ... yang dari hanya menyukai menjadi mencintai alias tergila-gila pada si kuning!


Biasanya akan selalu ada pertanyaan, "Kenapa suka warna kuning?" atau warna favorit kalian. Maka saya punya jargon yang juga dipakai untuk motto skripsi yaitu:

YELLOW IS THE COLOUR OF HOPE

Kuning adalah warna pengharapan. Filosofinya begini, kawan.  Setiap bocah SD pasti akan menggunakan warna kuning sebagai warna matahari yang terpeta di antara dua bukit/gunung. Artinya, setiap hari dalam kehidupan kita selalu ada harapan untuk lebih baik dari hari kemarin. Selain itu, agar harapan-harapan itu terwujud, jangan lupa untuk selalu berhati-hati dalam setiap langkah kita. The traffic light selalu memperingatkan kita untuk berhati-hati yang diwakili dengan warna kuning. Mau punya harapan hidup? Berhati-hatilah di jalan raya! Qiqiqiq.


Perburuan warna kuning pun dimulai. Satuper satu barang warna kuning mulai mengisi kamar saya: kaos, gaun, sepatu, dompet, gantungan kunci, alat tulis, bando, kacamata, backpack, mukenah, jam tangan, gelang-gelang, sampai boneka-boneka ucul. Teman-teman yang bepergian pun tidak kesulitan membeli oleh-oleh *halah* karena mereka tahu, pasti barang berwarna kuning yang saya minta. Seperti oleh-oleh kaos dari Brazil ini, yang diberikan oleh big boss:

Waktu itu sedang Ramadhan. Izin dari kantor Shalat Dzuhur di Masjid Agung, disuruh isteri big boss ke rumah buat ngambil kaos ini.

Atau dry bag yang satu ini dari Ronald Diningrat:


Bahkan dulu saya punya satu set tas dan sepatu yang wajib dipakai setiap hari sebelum tasnya saya hibahkan ke Wakil Presiden Negara Kuning, serta si sepatu rusak, haha:


Urusan warna kuning ini sampai merembet ke mukenah buat shalat sehari-hari. Dikirim sama teman traveler dari Bali:


Noel Fernandez, teman duet saya di Notes (Noel and Tuteh SideProject) mengecat ulang gitar kesayangan saya dengan warna kuning. Aaaah terima kasih Noel:


Saking banyaknya barang warna kuning, saya bahkan pernah memakai lima gelang warna kuning sekaligus, sampai-sampai saya disebut Presiden Negara Kuning. A-ha! Ponakan saya, si Indy, akhirnya menyukai warna kuning juga. Katanya, biar sama kayak si Encim. Lucunya, pas dia ulangtahun, dia minta dibikinkan cake sama Mamanya: Frozen warna kuning! Hahaha ... mana ada Frozen warna kuning. Itu kan biru-putih begitu. Keinginan Indy terpenuhi dan dia kemudian menjadi Wakil Presiden Negara Kuning:


Luar biasa si wakil ini *ngakak guling-guling*. Tapi sekarang dia berkhianat, dia lebih suka merah, karena katanya warna kuning itu cemburu dan dia tidak suka cemburu. Whaaatt!? Sumpah kalau ingat itu saya tidak tahan ngakak.


Mengumpulkan si kuning, baik yang saya beli sendiri maupun yang dihadikan oleh orang lain, merupakan perbuatan paling menyenangkan. Mata saya jadi segar banget gitu kalau lihat warna kuning. Kadang proses mengumpulkan ini jadi begitu menjengkelkan ketika ada orang asing memakai sesuatu berwarna kuning dan saya menginginkannya! Ya iya laaah mana mau orang itu ngasih barangnya ke elu, Teh. Saya kemudian sering dipanggil "Kuning". Kuning semacam identitas yang melekat erat dengan diri saya. Tuteh itu kuning, kuning itu Tuteh.


Yang mengesankan adalah setiap kali ada perayaan tertentu, keponakan saya si Indri dan Kakak Niniek pasti bikin cake kuning. Kejutannya benar-benar luar biasa.


Bahkan saat saya yudisium:


Tapi yang pasti, jangan lupa untuk memakan buah kuning, karena konon katanya *lihat gambar di bawah*:


Nah, saya punya warna kesukaan kuning dengan jargon: yellow is the colour of hope atau kuning adalah warna pengharapan. Jangan pernah berhenti berharap.


Pernah, saya pernah begitu, mencintai warna kuning dan mengumpulkan begitu banyak barang berwarna kuning yang tidak semuanya dapat saya pos di sini karena terlalu banyak. Bagaimana dengan kalian? Bagi tahu donk di komentar. Termasuk alasan kalian kenapa sampai menyukai suatu warna. Tapi kalau kalian juga penyuka kuning, kita toss dulu dooooonk :)




Cheers.

20 Komentar

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.

  1. Warna kuning dengan filosofinya; cukup menarik, dengan perumpamaan mata hari sebagai pemberi hidup.
    Sah dan wajar jika setiap orang memiliki kesukaan tertentu, tetapi hanya karena warna sampai terlambat pesawat di Bandara Juanda, mama yo, sa no koment de kwkwk....
    Bicara soal warna, waktu kecil saya suka warna rasta, Merah kuning hijau.
    Bagi saya rasta, Bob Marley, Motor King, dengan celana jins yang agak dirobekan sedikit di bagian lutut itu sangat menarik dan keren, apalagi tentang kamera gede dan ID Card Wartawan uuuhhh sempurna sudah hidup ini, kwkkwk.
    Namun hidup itu dinamis, ataukah saya yang tidak konsisten, entahlah...
    namun bagi saya warna hitam masih menjadi warna favorit saya, alasannya sederhana, saya tidak suka kerja di balik laptop, dengan tumpukan kertas, uuhhh pusing, saya suka alam terbuka, duduk disesuaikan dengan kondisi lapangan jadi warna hitam pilihan yang tepat buat saya, setidaknya kalau kemping dan lain-lain tidak terlalu kelihatan kotornya,
    ya resikonya saya tidak bisa terlihat diantara kerumunan manusia sebab kulit saya gelap, tapi tak apalah setiap pilihan punya konsekwensi tertentu, dan warna hitam adalah pilihan saya ine...
    Beda pilihan boleh to asal kita tetap bersaudara kwkwk.. salam@

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beda warna tetapi tetap satu jua kan Pak Martin hahaha. Filosofi warna kuning itu saya peroleh dari hasil bertapa cukup lama wakakakak :D hehehe (becanda). Dulu juga suka yang rasta-rasta begitu tapi saya cuma ikut2an saja, aslinya dulu suka warna hitam saja. Btw paling enak memang itu pak Martin, pakai pakaian ala ala rasta, terus bawa kamera dan meliput. Wuih! Sadap parskali!

      Hapus
  2. Hai, halo,kak kuning eh# ..., kak Tuteh ding ..., hehehe 😁

    Kesukaan kak Tuteh warna kuning patut diacungi jempol 👍, yellow freak 👌🍍🍌🍋
    Apapun serba kuning.

    Ntar kalau diam-diam kak Tuteh ke pulau Jawa lagi, tanpa pernah berkirim kabar dulu ke kita-kita ...
    Kita akan tau kak Tuteh dari kejauhan ... karena semua yang digunain dominan kuning hehehe 😁.
    Apalagi murah senyum, itu pasti deh kak Tuteh 😅

    Kalau aku, warna favorit sama seperti warna favorit mas Martin, warna hitam 🙂.
    Kadang sesampai dirumah setelah beli pakaian dari toko ..., sebal sendiri loh kak ...
    Laah tau -tau setelah pilah pilih beragam warna, pilihan terakhir jatuhnya pasti yang hitam.
    Nyadarnya setelah sampai dirumah ...,howaaa ... kok hitam lagi yang dipilih 😢

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha si Kuning dataaaaaang :p
      Iya nih, Himawan ... kuning betul-betul jadi semacam identitas kan kalau ngelihat dari jauh orang pakai yang kuning-kuning, pas Tuteh qiqiqiqiiq :D

      Hapus
  3. Saya punya warna favorit apa aja termasuk kuning

    sebenarnya saya suka sama pink tapi itu kan identik sama wanita masa saya kan Pria sejati, semenjak itu saya pikir untuk menyukai semua warna saja supaya beragam dan mudah di polos.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huahahaha ... sebenarnya tidak masalah laki-laki suka pink, kayak temen saya banyak kok yang pakai pink :D Iya kalau polos warna kaos/kemejanya, mudah untuk padu-padan :D

      Hapus
  4. Balasan
    1. Happy weekend :D hehehe. Kuning tanpa pengharapan juga :D

      Hapus
  5. Kuning membuat mata jadi segar makanya saya juga suka kuning, apalagi kunci motor gantungannya kuning biar ga susah nyarinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah!!! Jadi mencolok kan kan kan hahaha jadi mudah mencari kunci motornya :p

      Hapus
  6. Kalau saya suka warna biru. Seperti langit dan laut yg biru. Melambangkan keluasan hati atau kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan...hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Merdekaaaa! :p huehehe. Iya kelihatan mas Doddy suka warna biru, dari profpic-nya sudah kelihatan qiqiqiqi. Salam biru!

      Hapus
  7. Apakah merusuhi acara itu termasuk hobi, kegiatan yg masuk dalam planning, atau diniatkan untuk meramaikan suasana kak? Hehehe.
    Kalau warna kesukaan saya...mungkin kuning dongker

    BalasHapus
    Balasan
    1. Merusuhi acara itu semacam sesuatu yang spontan begitu :p Wah keren itu kuning dongker...

      Hapus
  8. kalo warna kuning itu warna cerah. aku juga suka warna kuning gegara suka sama borussia dortmund, klub bola dari jerman itu lho. he he.

    tapi biasanya kuning dgn kombinasi hitam. kereeeeeeeeeeeeeen.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hwah *toss!* hehe. Kuning kombinasi hitam itu kece badai... jadi kayak Bumble Bee! :D

      Hapus
  9. Hahaha.. Jahil, Nekat, parah benar dah.. Tapi apapun itu filosofi sekuning bagus pisan..

    KLo yang baju merah jangan sampe lolos yaa, yang kuning saj suruh kemari, hahaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang baju merah jangan sampai loloooosssss :p hahah.

      Hapus
  10. Saya nggak punya warna favorit, tapi suka pakai kaos yg warna polos.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kaos warna polos asyik dipadupadankan ya Ris :D

      Hapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak