Petra Sihombing

Petra Sihombing


Saya termasuk orang yang sering ketinggalan informasi. Berita hangat yang berputar di kompleks perumahan baru saya ketahui setelah mulai membasi, satu bulan setelahnya. Mungkin karena aktifitas saya hanyalah kantor - rumah - komunitas, sehingga jarang bertukar kabar dengan tetangga dan kakak sepupu yang tembok rumahnya hanya berjarak 1,5 meter dari rumah saya. It's a wow. Hehehe. Semenjak memutuskan untuk tidak mendominasi otak saya dengan tayangan dari televisi Indonesia, karena saya lebih suka menonton serial, saya pun kehilangan informasi tentang seorang cowok kece bernama Petra Sihombing.

WeChat. Apakah saya pengguna WeChat? Yess, tentu saja! Saya bahkan diangkat saudari oleh seseorang hanya gara-gara WeChat. Tetapi apakah saya sering menonton iklan WeChat di televisi? Jawabnya : hampir tidak pernah. Suatu kali pas tune in channel Indonesia, dapat iklan WeChat, itu pun pas bagian ekornya ... tiga detik kemudian sudah berganti iklan pewangi pakaian. Astaga betapa memalukan saya ini. Mungkin ada yang bilang saya sombong. Tapi, teman, ketika kau sudah tenggelam dalam kasus pembunuhan yang berlanjut terus-terusan, jangankan pergi mengambil minum, mengangkat remote saja enggan.

Adalah sebuah lagi berjudul "Mine" yang dinyanyikan oleh Petra Sihombing (them song iklan WeChat) yang kemudian membuat saya terpana. Saya jatuh cinta! Kalau saya jatuh cinta sama Petra, wajar saja ya, dia itu keren :D Yaaaah saya pedofil hihihihi. Suaranya keren, ditunjang dengan kemampuan bermain gitar yang naujubileh, semua cewek pasti terpana sama si Petra ini. Dia merupakan bukti bahwa di Indonesia masih ada penyanyi-penyanyi keren berbakat, bukan sekadar boyband atau girlband hehehe. Saat ini Petra sendiri juga masih kuliah, kuliah musik! Aaaah ... pikir-pikir kapan saya bisa bermain gitar dengan fasih pada semua kunci?

Bagi saya pribadi, Petra Sihombing itu seperti kejutan yang dihadirkan oleh Sandy Sundoro bertahun-tahun lampau. Masuk ke kancah musik Indonesia dengan sesuatu yang unik, khas, tidak mengikuti kemauan pasar yang begitu-begitu saja. Saat Indonesia sedang mabuk goyang Cesar (benar tidak ya nulis namanya ini), Petra datang dengan suara dan permainan akustik yang membius. Seperti anti mainstraim! Dan yang saya salut adalah merek dagang rekaman yang telah melamar Petra ... langkah berani dan pasti. Sepasti saya jatuh cinta pada suara Petra.

Selamat Petra, kau sudah merebut perhatian saya. Dan kini lagu "Mine" menjadi penduduk tetap playlist saya bersama lagu-lagu akustik lainnya. Yuhu!


Wassalam.

1 Komentar

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.

  1. Mungkin emang gak asyik kalau kita terlalu mainstream gitu. lebih baik jadi diri kita sendiri, itu bakalan lebih baik. salut buat petra. :D

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak