Cerita Cuti #3 Ketinggalan Pesawat, Jenderal!

Cerita cuti saya masih banyak loh. Dilarang bosan. Kalau bosan, dilarang datang ke blog saya. Pokoknya. Titik!

*kemudian dirajam* ;))

Okay, malam itu (4 November 2012) saya menunggu travel datang menjemput. Sesuai pesanan, duduk di depan, di samping pak supir yang giat oper gigi *apa coba bahasanya* hehe. Dari kost si Indri travel masih menjemput beberapa penumpang lagi baru kemudian keluar dari Jogja. Perjalanan naik travel dari Jogja menuju Surabaya kira-kira 8 sampai 9 jam. Supirnya sempat berhenti untuk memberi kesempatan kepada penumpang mengisi perut atau sekadar berurusan sama kamar mandi. Setelahnya perjalanan dilanjutkan. Tiba di Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, pada pukul 05.30 Wib. Waktunya masih panjang, bung. Flight saya pukul 11.20 Wib dari Surabaya menuju Kupang. Ke sana ke sini, belum ada kafe, setidaknya penjual kopi, yang buka. Walhasil berbekal air putih dalam botol minum saya lesehan dan ketiduran. Terjaga, melihat jam, masih pukul 09.00 Wib. Wah, mau ngapain lagi ya? Ya sudah, saya masuk saja ke dalam, nunggu counter buat check-in to Kupang dibuka. 

 Akhirnya ngelencer di Surabaya sama Kakak Nani

Sempat kasih kabar ke Kakak Nani yang kebetulan sedang berada di Surabaya. Pengennya sih ke Sidotopo Sekolahan dulu, jenguk Paklik Note dan Buklik, juga saudara-saudara di sana tapi kok males banget.

Pukul 10.00 Wib counter dibuka. Segera check-in dengan maksud bisa tiduran di depan Gate. Okay, Gate 4. Di dekat pintu Gate saya menemukan harta karun yaitu COLOKAN! Huray! BB tidak jadi mati hehe. Inilah bahayanya traveling sendirian dan lebih memilih untuk memanjakan mata ketimbang menggiatkan kuping mendengar pengumuman. Entah lah. Apakah karena saya terlalu letih atau karena alasan tertentu, saya tidak mendengar pengumuman boarding dan ya, kamu benar, saya KETINGGALAN PESAWAT. Sukses.

Berlari ke kantor maskapai yang saya tumpangi, ternyata saya dikenakan pembelian tiket baru keesokan harinya dengan harga yang sama. Okeh. Hitung-hitung sejuta terbuang percuma gegara kasus ketiduran ini. Sukses lagi membuat orang-orang tertawa dan seseorang mengatai saya ‘dhora’ alias dungu. Waduh … apakah kurang lengkap penderitaan saya wahai sodara-sodara se-traveling-air? Hehe.

Surabaya. My second homeland. Iya, Bapa saya masih punya darah Madura selain darah Ende yang begitu kental. Makam Mbah Kakung pun di Pegiri’an, Surabaya. Rumah Mbah Kakung di Sawah Pulo pun masih berdiri. Sepuluh tahun saya menghindari kota ini dengan alasan yang saya sendiri tidak tahu. Padahal dulu saya paling sering datang ke sini, bertemu semua keluarga dan nyekar ke makam Mbah Kakung. Baiklah, mungkin sudah takdir Tuhan saya harus tidur semalam di rumah Paklik Note. Dari bandara saya naik taxi ke Sidotopo Sekolahan. Lumayan jauh. Di dalam taxi berantem sama seseorang gara-gara dia ngata-ngatain saya bodoh sampai bisa ketinggalan pesawat. 

Aaarrgghh! Ya sudah lah. Bagi saya selalu ada hikmah di setiap kejadian.

Tiba di rumah Paklik, beliau kaget melihat saya. Loh, bukannya soal ketinggalan pesawat ini sudah saya infokan ke Kakak Nani? Oh la la ternyata kakak saya itu sedang pergi dan tidak menyampaikan ke orang rumah bahwa saya akan tiba. Bah, sok artis deh, T haha. Buklik segera memeluk saya dan memanggil saya ‘Pakde’, itu panggilan mereka untuk almarhum Bapa. Wah, bikin nangis deh Buklik ini. Ketemu Rina, sepupu saya, dan anaknya. Wah, jadi ingat masa-masa dulu. Kakak Nani tiba di rumah tak lama setelah saya dan kami berdua hanya bisa tertawa. Menertawai nasib saya ketinggalan pesawat. Sejak SMP hingga sekarang, baru kali ini ketinggalan pesawat. Luar biasa goblok, T!

Tapi ya lumayan. Usai makan siang di rumah Paklik kami ngelencer di Surabaya. Ke mana kalau bukan ke ITC? Paling dekat deh itu sama rumah hehe. Berbeda dengan Kakak Nani, saya tidak berbelanja. Adanya ya hanya cuci mata sambil berdecak kagum sama tingkah Lady, anaknya Rina. Ponakan saya itu super duper aktif. Pulang dari ITC kami memulai aksi packing. Karena keesokan hari Kakak Nani juga pulang ke Ende sedangkan saya masih mampir ke Kupang, sooo barang-barang yang dititip sama teman-teman saya titipkan lagi ke Kakak Nani dengan tanggungan hahaha. Maafkan adikmu ini ya, kakak. Kan, kakak sayang sama adik *dirajam Kakak Nani*

 Hei, Sexy LADY :D

Ya … saya siap untuk melanjutkan perjalanan. Setelah Jakarta, Jogja dan (ketinggalan pesawat) di Surabaya, saya masih harus ke Kupang, Ende (mampir doank di rumah sendiri), Maumere, Makassar, Kupang untuk nantinya kembali ke Ende. Njelimet yah?

Mari lanjutkan di lain postingan …


Wassalam.

1 Komentar

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.

  1. Semoga aku ga pernah ngalamin yg namanya beli tiket lg krn ketinggalan hahahah. Nyesek sih itu. Tp pembelajaran sih, supaya kedepannya lbh fokus :D

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak