Belajar Bersama Mahasiswa Promat di Box Cafe

 

Program Studi Pendidikan Matematika (Promat), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Flores (Uniflor) baru-baru ini mendapatkan dana dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendibudristek RI). Secara kelembagaan, Promat adalah yang paling pertama (di Uniflor) menerima dana Program Kompetisi - Kampus Merdeka (PK-KM) Kemendibudristek RI. Secara tim, kolaborasi antara dosen dan mahasiswa Uniflor telah langganan lolos seleksi untuk dana-dana serupa. Menjadi penerima dana tentu merupakan tanggung jawab besar. Oleh karena itu berbagai program berkaitan pun mulai dilaksanakan oleh Promat. Diantaranya adalah pengajaran dosen praktisi.

Coba dibaca: Bikin Konten Jangan Sampai Terlalu Ngoyo dan Salah Kaprah.

Program Praktisi Mengajar adalah bagian dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diinisiasi oleh Kemendikbudristek RI agar lulusan perguruan tinggi lebih siap untuk masuk ke dunia kerja. Program ini mendorong kolaborasi aktif praktisi ahli dengan dosen perguruan tinggi agar tercipta pertukaran ilmu dan keahlian yang mendalam. Kolaborasi ini dilakukan dalam mata kuliah yang disampaikan di ruang kelas baik secara luring maupun daring. Melalui Program ini, diharapkan lulusan dapat memperoleh ilmu dan kecakapan yang relevan dengan kebutuhan dan tantangan di dunia kerja.

Pater Johanes Wadu, SVD atau karib disapa Pater Yohan, nama yang tidak asing lagi di dunia kreatif terutama teater. Ia merupakan salah seorang dosen praktisi yang berkolaborasi dengan dosen Promat dalam Mata Kuliah Matematika Ekonomi. Pater Yohan membangun Box Cafe, sebuah kafe dengan konsep luar biasa. Pengunjung tidak saja dapat menikmati suasana kafe yang tenang dan asri tetapi juga dapat mengasah kreativitas dengan menyewa studio yang disediakan (studio podcast, rekaman/musik, maupun video). Di hadapan mahasiswa, Pater Yohan menjelaskan tentang bagaimana mahasiswa harus mampu melihat peluang usaha dan memperhitungkan untung-rugi jika ingin membuka usaha.

Sudah dua kali saya datang ke Box Cafe. Pertama saat awal buka (sekitaran tahun 2021, lalu hari ini bersama Promat. Kesan saya tetap sama. Kafe ini super instagenic dan menggairahkan hati untuk berfoto.




Kekuatan quotes tersaji indah. Mendengar bagaimana awal mula Pater Yohan membangun tempat ini membikin saya terkagum-kagum. Inspiratif!

Betul, Satu Pekerjaan Saja Memang Tidak Pernah Cukup.

Setelah menyesap secangkir teh dan sepiring sosis roll, saya pun pamit lebih dulu pulang. Lagi pula kegiatan yang berlangsung selama dua jam pun telah selesai. Suatu saat saya pasti akan kembali ke Box Cafe bersama Buya. Ya, selama ini kami selalu nongkrong di K3, kafe milik Makcik Rossa di Pantai Kotaraja (dan belum saya review di blog!). Sesekali boleh lah yang adem-adem kayak di Box Cafe.


Cheers.

Posting Komentar

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak