Bacot Juga Bisa Viral

 


Sebuah video beredar di jagad maya. Instagram, Youtube, Facebook. Saking penasarannya, saya akhirnya menelusuri semua berita (tulisan maupun video) agar tahu apa yang sebenarnya terjadi. Karena, sebagai netizen yang tidak berada di tempat kejadian, saya harus tahu kronologisnya sebelum mulai menulis panjang lebar ✌ Tanpa cek-ricek terlebih dahulu sama saja saya berjalan di lorong gelap tapi bisa menyimpulkan lorong gelap itu penuh tikus.

Boleh dicoba Kebiasaan Di Luar Kebiasaan.

Video tentang kejadian di dalam pesawat tersebut bisa kalian lihat melalui tautan berikut ini:

Dari berbagai sumber, nampaknya perempuan muda tersebut sudah sangat membikin jengah dengan mondar-mandir di dalam pesawat, terlihat dari omongan si Ibu yang menyatakan bahwa pramugari sudah menegurnya. Kemudian di dalam pesawat juga ada anak-anak kecil, yang dari omongan si Ibu menandakan bahwa si perempuan muda mungkin tidak memedulikan anak-anak kecil tersebut, entah dengan cara bagaimana. 

Lalu, yang juga menarik, bahwa si perempuan muda menyerobot antrian untuk turun. Ada netizen yang berkomentar bahwa kalau mau turun ya turun saja (di pesawat) tinggal saling pengertian antara sesama penumpang. Tapi dari situs Detik Finance ini, dikatakan bahwa penumpang dipersilakan turun jika posisi pesawat sudah berada pada tempatnya atau parkir pesawat (apron), itu pun harus berurutan dimulai dari posisi depan. Penumpang dipersilakan berdiri jika antrean sudah sampai pada kursi penumpang yang ditempati. Berurutan mulai 5 baris kursi pertama, diikuti 5 baris kursi berikutnya dan seterusnya. Barang bawaan diambil sesuai urutan dari tempat duduk.

Yang jadi masalah adalah ketika ditegur baik-baik sama si Ibu, perempuan muda itu kemudian bilang, "B a ba, c o cot, bacot." Waktu menontonnya saya juga agak terkejut. Betul juga kata netizen yang berkomentar bahwa itu omongannya kayak orang naik angkot saja. Di angkot pun kita tetap harus menjaga kesopanan; tata krama. Ah, bukan hanya di pesawat terbang atau di angkot sih ... di mana pun berada tata krama harus dijaga. Ketika si Ibu menyinggung didikan orangtua, si perempuan muda meradang. Ya mau bagaimana lagi. Dengan sikap begitu, semua orang juga pasti bakal bilang, "Wah ini kurang pendidikan moral dalam rumah."

Kata bacot itu diadaptasi dari bahasa Jawa, yaitu kata cocot (mulut; bicara). Bacot itu kependekan dari banyak bacot. Jadi viral si bacot 😃

Sejujurnya, kalau jadi perempuan muda itu, saya merasa sangat tertampar ketika dibilang, "Level Anda itu ... makanya sekali-kali penerbangan ke luar negeri." 😱 Wuiiiiiih! Itu, saya bakal malu banget. Karena kita tahu umumnya orang luar itu sangat patuh pada aturan apalagi budaya antri. Sumpah. Kalau saya, bakal malu sekali.

Setelah melihat banyaknya reaksi netizen atas sikapnya, perempuan muda kemudian mengklarifikasi, lalu beredar video di bawah ini:

Benar, netizen hanya melihat dari sepenggal video saja, di mana video terpotong saat si perempuan muda meradang ketika disinggung soal didikan orangtua. Si perempuan muda bilang, "Orang yang benar pinter tidak akan nge-judge orang tanpa berita valid." Sementara  footage asli tanpa editan, yang terpotong karena teman si perempuan muda menghentikan proses perekaman, adalah salah satu contoh valid-nya suatu berita. Kalau setelah mengklarifikasi netizen tetap julid, ya wajar, karena kemarahan publik memang seperti itu. 

Seorang Ibu punya kesabaran tingkat dewa. Ketika Ibu sampai emosi dan marah-marah maka pemicunya memang cukup mengganggu ketentraman mata publik.

Awas di-Cancel Culture dan Boikot.

Menulis ini sedikit merasa lucu. Membayangkan itu adalah keponakan saya. Aduh, tidak terbayangkan apa jadinya 😅 Yang jelas, ini akan menjadi pelajaran bagi kita semua. Bagi perempuan muda, insha Allah akan lebih sabar dan sopan terhadap orangtua. Bagi teman si perempuan muda, lain kali hati-hati, rencana bikin viral si Ibu, malah kalian yang mendapat serangan balik dari netizen. Bandul yang bergerak itu harus diwaspadai. Bisa ke kanan, bisa pula ke kiri.

Notes: dialek si Ibu macam dialeknya orang Timur Indonesia.

Cheers.

Posting Komentar

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak