Perang Urat Syaraf Antar Lelaki dalam The Daughter

Gambar diambil dari sini.

Lebih baik menerima kenyataan yang pahit ketimbang tertawa dalam manisnya kebohongan.

Kalimat itu yang terlintas di benak saya ketika selesai menonton filem berjudul The Daughter. Apa yang terlintas di benak saya tentu berbeda dengan yang terlintas di benak penonton lain, karena secara garis besar mungkin penonton lain akan berkata, "Biarkan rahasia kelam masa lalu terkubur bersama kebahagiaan hidup yang sedang dikecap." Mungkin, bukan pasti, kalau kalian punya pendapat sendiri, silahkan nonton dan tulislah review filem ini.

Baca Juga:

Filem The Daughter yang dikerjakan ulang dari karya Henrik Ibsen berjudul The Wild Duck diperankan oleh Geoffrey Rush sebagai Henry (kalau tidak kenal Rush pasti kenal Hector Barbossa dalam Pirates of the Caribbean yang meninggal pada sekuel Dead Man Tell No Tales), Sam Neil sebagai Walter, Ewen Leslie sebagai Oliver, Paul Schneider sebagai Christian, Odessa Young sebagai Hedvig, Wilson More sebagai Adam, Miranda Otto sebagai Charlotte (kalau tidak kenal Otto pasti tau Eowyn dalam The Lord of the Rings), Anna Torv sebagai Anna.

Cerita The Daughter bermula ketika Christian pulang ke desanya karena hendak menghadiri pernikahan antara ayahnya yaitu Henry dengan (mantan) pembantu si ayah yang bernama Anna. Ada satu hal yang perlu diketahui di sini bahwa ibu si Christian telah meninggal dunia dan Christian menyalahkan ulah Henry atas kematian ibunya karena Christian menganggap Henry itu playboy alias suka main mata sama pembantu mereka. Itu yang menyebabkan hubungan ayah-anak ini tidak harmonis. Manapula Christian punya masalah rumah tangganya sendiri.

Saat pulang ke desa itu, di mini market, Christian bertemu dengan Oliver dan istrinya yang bernama Charlotte. Euforia Oliver bertemu kawan lama berakhir pada makan malam di rumah Oliver bersama keluarganya termasuk ayah Oliver yang bernama Walter. Dari pertemuan itu Christian kagum pada kehidupan Oliver yang sudah punya anak gadis bernama Hedvig.

Dari awal filem sudah dibangun betapa dekatnya hubungan ayah-anak antara Oliver dengan Hedvig sehingga emosi penonton ikut larut di dalamnya. Betapa sayangnya Oliver pada puteri semata wayangnya itu dan betapa bahagianya keluarga kecil mereka (bersama Walter yang memilih tinggal di sebuah van tua di dekat rumah Oliver). Alur berikutnya campur-aduk antara kehidupan remaja si Hedvig dengan teman cowoknya yang bernama Adam, dunia sekolah Hedvig, dan pekarangan tempat Walter merawat hewan-hewan sekarat yangmana Hedvig juga turut ambil bagian merawat hewan-hewan tersebut. Di dalam penangkaran sederhana itu Walter juga menyimpan senapan berburunya.

Singkat kata singkat cerita (kayak lagunya Bang Jamal Mirdad), Christian jadi sering bertemu Oliver dan keluarganya, dan malah mereka pergi piknik bareng. Gara-gara piknik bareng ini lah cerita tentang Henry bergaung keras sampai pada perempuan yang pernah bekerja padanya. Dan salah satu perempuan itu adalah Charlotte. Christian terkesiap karena selama ini tidak mengetahui tentang Charlotte. Dia mulai mengorek informasi ini. Charlotte merasa tidak nyaman atas kehadiran Christian, manapula Christian menawarkan untuk mengantar Oliver wawancara kerja.

Hasil korek-mengorek informasi ini, Christian mengetahui bahwa Charlotte pernah menjalin asmara dengan Henry saat bekerja di rumah Henry. Christian juga tahu bahwa Hedvig bukanlah anak Oliver, melainkan anak si Henry.

DHUAAARRRR!

Sehari sebelum pernikahan Henry dan Anna, Christian dan Oliver pergi ke luar kota. Keesokan harinya uring-uringan dia menghadiri pernikahan Henry dan Anna, manapula sang istri mengabarkan tidak bisa hadir dan lebih memilih laki-laki lain (istri si Christian tidak tahan sama sikap Christian begituuu). Pikiran Christian jadi kacau. Dia kesal sama Henry; lebih kesal lagi sama Charlotte yang menyimpan rahasia kelam ini begitu lama. Dia berpikir bagaimana bisa Charlotte hidup bahagia bersama Oliver dan Hedvig sementara si Hedvig adalah anaknya Henry?

Pesta pernikahan Henry dan Anna menjadi malapetaka untuk Charlotte karena Christian menceritakan semuanya pada Oliver. Oliver marah, tidak terima, merasa dilecehkan, dan akhirnya pergi. Padahal Charlotte berkata bahwa itu masa lalunya dan pada saat itu dia memang mencintai Henry. Oliver tetap tidak terima dan memilih untuk menginap di motel ketimbang pulang ke rumah. Sebagai ayah, Walter hanya berusaha agar Oliver menyadari bahwa masa lalu tidak bisa terulang tapi bagaimana kita bisa memperbaikinya agar masa depan menjadi lebih baik.

Hedvig, yang mengejar Oliver ke motel justru bertemu Christian. Mau tidak mau Christian menceritakan pada Hedvig rahasia itu. Hedvig syok. Mati-matian dia mencari Oliver. Bertemu Oliver di mini market, sikap Oliver yang menolaknya membuat Hedvig marah besar dan depresi. Hedvig pulang ke rumahnya, pergi mengambil senapan milik Walter, pergi ke gedung tua tempat dia dan Adam sering bermain di situ, lantas ...

DHUAAARRRR!

Walter lah orang pertama yang mendengar suara tembakan itu. Berusaha menyelamatkan nyawa si cucu, Walter berlari kencang ke gedung tua. Dan akhirnya Oliver menyadari perbuatannya. Dia hanya bisa menangis mengingat penolakannya pada Hedvig. Sangat sangat menyesal.

Singkat. Padat. Jelas. Demikian kira-kira alur ceritanya.

Saya memilih judul pos Perang Urat Syaraf Antar Lelaki dalam The Daughter. Saya pikir ini judul yang pas karena di dalam filem ini para lelaki benar-benar perang urat syaraf antara Henry dengan Christian, antara Henry dengan Walter, antara Christian dengan Oliver, antara Oliver dengan Henry. Semacam lingkaran setan para lelaki dengan titik pusat seorang gadis remaja bernama Hedvig. Charlotte? Tidak, bukan dia pusat perang urat syaraf ini, hehe.

Siapa yang paling tertekan di dalam filem ini? Christian. Itu jawab saya. Dia harus menerima kenyataan bahwa anak sahabat baiknya itu ternyata adiknya sendiri (beda ibu). Itu pahiiit hit hittttt.

Bagaimana dengan moral of the story-nya?

Bagi saya, moral of the story filem ini adalah Lebih baik menerima kenyataan yang pahit ketimbang tertawa dalam manisnya kebohongan. Hedvig telah memberikan pelajaran pada Oliver bahwa kenyataan dirinya anak si Henry adalah pahit, tapi dia lebih memilih Oliver sebagai ayahnya. Dari situ Oliver belajar bahwa kenyataan yang pahit ini jauh lebih baik ketimbang tertawa dalam manisnya kebohongan yang ditutup rapat oleh Charlotte. Pada akhirnya semua rahasia akan terbongkar dan harus diakui kisah pendek Walter dengan ibunya Oliver yang diceritakan di motel menjadi semacam remedy.

Hei, look! Other people also have their deepest secret and experience the same thing. 

The Daughter memang bukan filem yang penuh adegan baku-tembak atau adegan bekelai (bakulahi). Tapi filem ini cukup melibatkan emosi penonton terutama kekesalan pada sikap Christian. Hanya saja di sisi lain, Christian juga benar. Kan tidak lucu kalau Christian kemudian jatuh cinta pada Hedvig dan menunggu Hedvig dewasa untuk menikahinya. Itu namanya perkawinan sedarah. Haha.

Semoga weekend kalian menyenangkan ...


Cheers.

Posting Komentar

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak