June for Indra!

This beautiful pic has taken from here (please visit! :p)


Welcome June.
Ah, di gambarnya becoming June. Whatever lah ... kan saya kurang paham ... hahaha.

Juni ini akan ada banyak teman yang berulangtahun. Wah, selamat ya Armando, Flory, Milano, Greg, dan teman-teman lain yang tidak saya hafal satu per satu karena memori di kepala saya kapasitasnya hanya 16Giga saja. Tapi yang terutama kalau Juni saya selalu ingat pada keponakan; si Indra. Indra Pharmantara, putra sulung Toto Pharmantara, sekarang sedang mengenyam pendidikan tinggi di Akakom, Jogja. Dan, dia telah tiba pada masa akhir perkuliahan alias sebentar lagi wisuda. Yipieeee! By the way ... umur si Indra sekarang berapaan ya? Soalnya ... errrr ... berapapun umurnya dia teteup bertingkah semacam bocah yang masih keasyikan ngegame di laptop, nonton film kesenangan, baca, sampai ... loh loh loh kok ini semacam gosipin diri saya sendiri? Fufu!

Bagi saya Indra bukan sekadar keponakan melainkan anak. Sejak kecil, sebelum memasuki TK, Indra sudah 'diambil' oleh Bapa untuk tinggal bersama kami. Maklum, semua kakak kan sudah pindah ke rumah masing-masing sehingga kalian akan horor membayangkan betapa horornya rumah kami hahaha. Lebih horor ketika Bapa telah berpulang ke hadirat Illahi, itu horornya ngeri banget karena tiap hari saya musti dengerin suara percakapan sinetron dari teve yang volumenya disetel super kencang sama Mamatua :p Oke, balik ke Indra. Dia akhirnya lulus SMAK Syuradikara dan lantas melanjutkan pendidikan di Jogja. Di Akakom.

Cinta saya pada Indra itu sama dengan cinta saya pada Mister Es. Tapi, cinta saya pada Allah SWT melebihi cinta saya pada umat manusia *komik bahasanya, Teh*. Indra, seperti yang sudah saya tulis bukan sekadar seorang keponakan, merupakan pelipur kesepian kami di rumah. Adaaaa saja hal baru yang dilakukannya, ide-ide gila seperti menyambung sedotan agar dia bisa santai menyedot Coca Cola yang botolnya diletakkan di lantai, ada saja kebaikannya pada saya dengan menawarkan diri untuk meracik kopi atau membuat mi (lha pas dianya juga pengen maem mi), ada saja keriangannya mengisengi setiap makhluk hidup yang ada di rumah kami :p

September ini Insha Allah Indra bakal diwisuda. Terharunya saya. Sangat. Dan karena Indra bakal diwisuda, makanya saya pun sedang persiapan untuk ke Jogja nanti. Kan begini, kawan ... biasanya ibu-ibu alias orangtua wisudawan itu kan pakai kebaya. Nah saya ini mikir pakai kebaya, pakai jins kemeja, atau pakai pakaian adat Ende? Asyik dan unik kali yaaaa kalau saya pakai pakaian adat Ende? Hikhik. Lawo-lambu, dipadu sepatu boot, dipadu jilbab, dipadu topeng (lha saya kan tidak pandai dandan). Hehehe. Ya sudahlah, ini hanyalah curhatan saya tentang Juni, Juni yang mengingatkan saya pada seorang Indra, keponakan tersayang. Dia harus bayarin saya makan karena saya sudah rela menghabiskan waktu untuk menulis postingan aneh ini!

*ketawa iblis*

Btw *teriak ala kondektur bis* Jogja! Jogja! Ketemuan yuk!?

E-hek.

Cheers!

Posting Komentar

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak