Boogie Woogie

Saya pikir dunia per-televisi-an bisa lebih bijak terhadap acara2nya.
Ternyata tidak.

Selama ini kita menonton sinetron yang jauh kualitasnya untuk membangun/mendidik bangsa. Paling tidak yang menontonnya. Kita kemudian disuguhi acara-acara ber-genre Drama Reallity yang sahut-sahutan antara stasiun-stasiun tv swasta Indonesia. Semuanya jauh dari kata mendidik.

Mana acara cerdas cermat?
Mana acara pendidikan?
Maklum lha ya, Indonesia lebih gencar kalo soal fisik. Putri Indonesia lah, Pemilihan ini-itu lah. Sekali aja saya pernah nonton acara yang menyuguhkan para pelajar berprestasi yang mengharumkan nama bangsa di luar negeri.

Katanya mau cerdaskan bangsa... tapi kok orang-orang nggak protes sama acara-acara televisi yang sedemikian itu?

Terus... beberapa minggu belakangan saya menonton sebuah tontonan baru di GLOBALTV namanya BOOGIE WOOGIE. Dibawakan oleh host idola saya; KEMAL (suka banget sama laporan perjalanannya ke luar negeri) dan Saykoji (Igor). Saya pikir BW itu emang acaranya anak-anak. Ternyata saya SALAH BESAR!

Yang request lagu; ANAK-ANAK.
Yang nonton di studio; ANAK-ANAK.
Tapi yang disuguhkan adalah REMAJA/DEWASA.
Permainan anak-anaknya segitu doank. Padahal saya pikir seluruh acara itu fun-nya anak-anak kayak dulu sebuah acara games fun di tvri.

Di Boogie Woogie, lagu cinta didendangkan di hadapan anak-anak TANPA BEBAN!
Mbok ya yang didatangkan itu artis anak-anak, membawakan lagu anak-anak atau lagu2 bertema alam gitu... kenapa harus lagu2 bertema cinta?
Su*k!

Padahal menurut saya 40-an% pendidikan anak-anak itu dari televisi.

Coba pikir... kita masih punya Ria Enes ma Susan-nya kan? Ada juga boneka si Rina (sinden) itu. Masih punya penyanyi-penyanyi cilik yang justru didapatkan dari ajang-ajang lomba menyanyi di televisi (contoh : rcti lewat idola cilik atau indosiar lewat afi junior). Lantas, mereka di kemanakan? Ada yang main sinetron dewasa :D hahahaha... orang Ende bilang : ancor eeeee...

Ada satu kutipan yang saya dapat waktu menulis ini. Didapat dari sini (iseng nyari di google) : http://trijayafmplg.wordpress.com/2009/06/30/kemana-penyanyi-cilik-indonesia/

Isinya :
Dunia artis cilik Indonesia menjadi kosong, mungkin ini ungkapan yang tepat untuk saat ini. Joshua, Enno Lerian, Trio Kwek Kwek , Sherina dan lainnya mulai beranjak dewasa, anak anak kita menjadi kehilangan idolanya. Belum lagi lagu lagu band bertema cinta ramai bersliweran membuat anak anak lebih mudah mengingat dan menghapal syair syair lagu dewasa.

Zona Indo edisi Jum’at 24 Juli 2009, mengundang opini pendengar seputar krisis penyanyi cilik di negara kita, jawabnya pun beragam. Mulai dari Industri penyanyi cilik yang dinilai kurang menjual, sampai anggapan kekurang pedulian para penulis lagu, untuk membuat syair anak anak.

“anak anak tidak lagi bernyanyi lagu satu ditambah satu, melainkan jatuh cinta atau patah hati” ujar salah satu pendengar yang dihubungi melalui telp.

Belakangan, kontes cari bakat anak anak, juga sempat menjaring beberapa nama, seperti Debo dan kawan kawan, namun tetap lagu yang mereka bawakan juga bertema cinta, dan remaja. Belum lagi, kemunculan 3 putra musisi Ahmad Dani, dengan lagu Bukan Superman.

Apakah sudah tidak ada lagi pencipta lagu anak-anak seperti Papa T Bob dkk? atau sudah tidak ada lagi penyanyi-penyanyi cilik yang berkualitas? sepertinya jawabannya bukan itu. musik sekarang sudah menjadi industri, profitabilitas lah yang menjadi sasaran. label-label major lebih memilih memfasilitasi karya-karya yang sesuai dengan permintaan pasar. sama halnya dengan stasiun televisi yang menayangkan AFI Junior dan Idola Cilik, acara yang tadinya dipandang bermanfaat untuk mencari dan memandu bakat menyanyi bagi anak-anak malah ‘memaksa’
anak-anak untuk menjadi dewasa karena mereka lebih banyak menyanyikan lagu-lagu orang dewasa yang isinya cinta.

Semoga, ini tidak berdampak banyak pada perkembangan anak anak Indonesia, apabila musik juga memiliki peranan dalam pembentukan pribadi anak.

“semoga musik Indonesia juga memberikan sedikit spacenya untuk putra putri kita” isi sms dari seorang pendengar (dinnaherly)

Itulah mengapa setiap siang saya selalu menyempatkan diri di depan televisi untuk menonton Bolang, Laptop si Unyil dll-nya hingga sore menjelang... sangat mendidik... sangat 'DUNIA ANAK-ANAK'.

Menurut kalian?

(mungkin tulisan ini akan saya ulas lagi... :p)

Tulisan ini juga dimuat di My Facebook & Forum Flobamora.

Wassalam.

2 Komentar

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.

  1. ini, sudah dipinjam ke plurk n twit saya. mokasi yak.. keren...

    BalasHapus
  2. acara -acara sekarang memang hoax smua...ditambah lagi hipnotis ala tukang pisang goreng tuh...

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak