Urusan Firebender Ini Remeh Tapi Cukup Menyita Perhatian

Credits: GNFI

Urusan Firebender Ini Remeh Tapi Cukup Menyita Perhatian. Sudah saya tulis pada pos-pos sebelumnya bahwa saya termasuk orang yang paling suka menonton video-video di Youtube. Apa pasal? Ya, karena video-video di Youtube itu menghibur dan menginspirasi, tergantung video dan/atau kanal mana yang kalian tonton. Kanal-kanal yang paling sering saya tonton adalah kanal milik Kirsten Dirksen dengan video tentang rumah-rumah unik seperti tiny house, 5 Minutes Craft, Insider, TED, Brightside, Living Big in a Tiny House, The Voice Global, hingga video-video yang teka'e alias nyangkut alias video yang direkomendasikan waktu saya menonton video dari kanal-kanal tersebut di atas. Menontonnya bisa berjam-jam, tapi bukan pada saat hendak tidur. Karena, saat hendak tidur, saya punya video andalan tersendiri.

Baca Juga: Akan Me-review Tiga Buku Nutrisi Otak dan Makanan Jiwa

Proses menuju alam mimpi saya memang cukup sulit. Insomnia. Iya. Kadang saya harus menegak obat untuk bisa berdamai dengan kantuk. Oleh karena itu saya butuh prolog tidur yang menyenangkan. Dan prolog tidur yang menyenangkan itu saya temui pada filem kartun Upin Ipin. Terhibur, iya. Ngakak, iya. Tambah ilmu, juga iya. Setelah Upin-Ipin, terbitlah Larva dengan dua karakter larva crazy Yellow dan Red. Kedua filem kartun/animasi yang sudah saya tonton sejak dahulu kala itu memang dibatasi oleh season dan episode, tapi belum pernah rasa bosan muncul meskipun menonton semua season dan semua episode berulang-ulang! Bagaimana yaaaa ... can't descibe by words pokoknya. Bahagia lah karena saat terjaga, tahu-tahu, eh, sudah pagi.

Tidak pernah saya sangka, kemudian, menemukan prolog lainnya. Avatar! Avatar, The Legend of Aang, The Last Airbender. Menonton Avatar memang bisa membikin saya berdamai dengan rasa kantuk sekaligus membikin saya digerogoti pertanyaan demi pertanyaan. Prolog tidur yang satu ini memang menyenangkan, membikin saya berdamai dengan rasa kantuk, lantas tertidur pulas, tetapi juga membikin saya harus mencari tahu tentang sesuatu yang mungkin dianggap remeh oleh kalian, dia, mereka. It's about firebender.

Marilah kita cek ...

Aang, The Last Airbender


Tentang Avatar sudah dijelaskan secara singkat pada setiap opening episodenya. Dahulu kala, di semesta raya berdiri empat bangsa besar yaitu Water Tribe (Suku Air), Earth Kingdom (Kerajaan Bumi), Fire Nation (Negara Api), dan Air Nomads (Pengembara Udara). Dari setiap bangsa tersebut, dikenal istilah bender atau pengendali, yaitu orang-orang yang mampu mengendalikan elemen lambang masing-masing bangsa. Waterbender, earthbender, firebender, dan airbender. Tapi, tidak semua penduduk bisa menjadi bender. Artinya, menjadi bender itu karena alasan gift atau karunia dan/atau berkat latihan (khusus Negara Api). Lihat saja Katara dan Sokka yang berasal dari Suku Air Selatan. Katara dikenal sebagai waterbender yang kemudian menjadi master-nya waterbender, sedangkan Sokka tidak.

Apabila menjadi bender adalah karunia dan juga berkat latihan, maka Avatar adalah manusia dengan karunia paling tinggi karena ditakdirkan (harus) bisa menguasai keempat elemen tersebut. Kalau boleh saya tulis, Avatar adalah katrol yang mengendalikan semua elemen agar semesta raya tidak timpang. Karena, sebagai manusia fana tentu selalu ada rasa ingin menguasai. Dalam hal ini menguasai bangsa lainnya. Terbukti pada Negara Api yang menghancurkan begitu banyak bangsa, bahkan bangsa Pengembara Udara habis tidak tersisa, kecuali Aang.

Bagaimana caranya tahu bahwa si manusia tersebut adalah Avatar?

Avatar itu bereinkarnasi. Apabila Avatar meninggal dunia, maka dia pasti akan bereinkarnasi pada manusia lainnya. Caranya untuk tahu bahwa manusia itu adalah Avatar adalah dengan menyuruhkan memilih mainan! Sederhana bukan? Saat kecil, Aang disuruh memilih empat mainan dari ribuan mainan yang ditawarkan. Aang memilih seruling kura-kura dari tanah liat (melambangkan air), baling-baling yang digerakkan dengan benang (melambangkan udara), babi-monyet dari kayu (melambangkan tanah), dan genderang tangan dari kayu (melambangkan api). Kehidupan Aang di kuil berubah setelah rahasia dirinya adalah Avatar terkuak. Anak berusia dua belas tahun itu tidak kuat dengan berbagai tekanan, salah satunya harus belajar tiga elemen lainnya di Kuil Udara Timur, lalu memutuskan untuk melarikan diri dari kuil bersama bison terbang bernama Appa. Dalam pelariannya, Aang dan Appa diserang badai, dalam 'kondisi Avatar', Aang kemudian menyelimuti dirinya dan Appa dalam gelembung udara yang kemudian menjadi es selama seratus tahun, sampai kemudian ditemukan oleh kakak-beradik Sokka dan Katara.

Itulah mengapa Aang menjadi the last airbender, pengendali udara terakhir, karena dia sedang membeku saat bangsa Pengembara Udara dihancurkan tanpa sisa oleh Negara Api.

Ketika ditemukan itu seharusnya Aang sudah berusia seratus dua belas tahun, tetapi karena pengawetan es, dia tetap menjadi anak berusia dua belas tahun yang masih suka bermain-main. Dari situlah perjalanan Aang, Katara, Sokka, bersama Appa, bermula. Perjalanan untuk mencari guru bender tiga elemen lain yang dipercaya bisa mengajari Aang. Sampai kemudian teman perjalanan mereka bertambah yaitu si lemur terbang bernama Momo, dan pengendali tanah (buta) yang luar biasa kuat sekaligus anak bangsawan yaitu Toph Beifong.

Enaknya Menjadi Firebender


Bender dari tiga bangsa yaitu waterbender, earthbender, dan airbender diperoleh melalui karunia. Tidak semua penduduk setiap bangsa otomatis menjadi bender. Toph adalah earthbender hebat tetapi orangtuanya tidak. Katara adalah waterbender hebat tetapi Sokka tidak. Pertanyaan tentang firebender ini baru muncul setelah saya menonton ulang; menjadikan Avatar prolog tidur. Mari kita lihat pada opening-nya.

Opening episode Avatar selalu sama: Avatar terakhir, yang menghilang itu, sedang mengendalikan empat elemen. Api muncul begitu saja dari tangannya. Ya selain karena Avatar terakhir itu memang berasal dari Negara Api, apalagi ...?

Airbender mengendalikan udara karena udara selalu ada kapan pun dan di mana pun. Makanya pengendali udara termasuk paling kuat dan kerajaannya dihancurkan Negara Api tanpa ampun sehingga di semesta ini tersisa Aang. Satu-satunya pengendali udara. The last airbender. Waterbender hanya bisa mengendalikan air apabila di sekitarnya ada air. Terakhir, Waterbender Master bisa mengendalikan darah dalam tubuh manusia yang adalah cairan pula. Earthbender, bumi, jauh lebih sulit. Tanpa tanah atau unsur tanah, misalnya batu bara, ya dia do nothing. Kecuali Bumi, si Raja, yang bisa mengendalikan tanah dengan pikirannya. Itu pun sulit juga kalau dikurung di penjara yang semuanya terbuat dari besi.

Bagaimana dengan firebender? Ini yang menarik!

Firebender, menurut saya, paling enak. Tanpa api, dia bisa mengeluarkan api dari dalam tubuhnya sendiri. Enak bener! Dan ini tidak adil! Bayangkan, ketika pengendali lain butuh media: udara, air, tanah, firebender cukup jentik jari, maka jadilah api. Makanya, tidak heran Negara Api menyerang. Karena mereka kuat.

Urusan firebender yang remeh ini saya pertanyaan di Facebook. Syukurnya saya memperoleh penjelasan dari salah seorang teman Facebook, Gusty Mbao: api yang seakan tercipta begitu saja itu diperoleh dari Chi dan ada hubungannya dgn avatar pertama (Wan), kura-kura Singa, dan Dark & Light Soul of The Avatar.

Dari situs ini saya peroleh penjelasan lengkapnya, jujur saya pakai Google Translate, tidak ada yang saya ubah satu pun hahaha.

Selama era Raava, orang-orang menerima unsur api dari kura-kura singa api yang merupakan penjaga kota mereka, yang akan memberi mereka kekuatan dengan pembengkokan energi. Mereka dapat memintanya kapan pun mereka pergi ke Spirit Wilds dan mengembalikannya ketika mereka kembali. Namun, Wan mencuri kekuatan untuk memperbaiki hidupnya dan teman-temannya yang miskin, tetapi ditangkap dan dibuang. Dia diizinkan untuk menjaga kekuatan api untuk melindungi dirinya sendiri dan akhirnya berteman dengan arwah. Dengan demikian, dia berhasil mengasah keterampilannya dengan mempelajari cara yang tepat untuk membungkuk dari naga yang hidup di Spirit Wilds. Dia mengembangkan gayanya sedemikian rupa sehingga apinya menjadi perpanjangan dari tubuhnya, bukan hanya alat untuk perlindungan seperti yang dirasakan orang lain. Yang lain mengetahui tentang keselamatannya dan juga berangkat ke Roh Liar dengan kekuatan api, tidak lagi ingin hidup dalam kondisi buruk yang mereka miliki di kota.

Pada tahun-tahun berikutnya, orang-orang belajar firebending dari naga yang pernah menghuni tanah itu. Orang pertama di era Avatar yang belajar dari naga adalah Prajurit Matahari, yang memahami hubungan antara api jiwa mereka, api naga, dan matahari. Dalam sisa-sisa peradaban besar mereka, Zuko dan Aang menemukan bahwa api merupakan energi dan kehidupan, sebuah konsep yang telah hilang bagi hampir semua api di Perang Seratus Tahun. Arti sebenarnya dari firebending dilupakan sebagai kemarahan, kemarahan dan keinginan untuk mendominasi mulai menggantikan cita-cita kehidupan dan energi, dan bagaimana mereka terhubung ke matahari. Keluarga Kerajaan mendorong ini untuk membantu dalam propaganda bahwa api dapat digunakan sebagai alat untuk menghancurkan dan bahwa Perang Seratus Tahun dibenarkan.

Firebender menarik kekuatan mereka dari matahari dan benda-benda matahari lainnya, seperti komet, serta inti api planet ini. Gerhana matahari memiliki potensi untuk sepenuhnya meniadakan kekuatan penghasut api, yang merupakan hasil dari koneksi langsung antara matahari dan firebending. Selain itu, setelah mengalahkan Katara saat matahari terbit selama Pengepungan Utara, Zuko menyatakan bahwa dia naik bersama bulan, tetapi dia naik bersama matahari, lebih jauh merujuk pentingnya matahari pada firebending. Firebender juga dikatakan mengambil daya dari energi vulkanik dan kilat.

Dia (Wan) mengembangkan gayanya sedemikian rupa sehingga apinya menjadi perpanjangan dari tubuhnya, bukan hanya alat untuk perlindungan seperti yang dirasakan orang lain.

Baca Juga: KKN di Desa Penari yang Menggemparkan Dunia Maya

Jadi, itulah sebabnya, api dapat muncul begitu saja dari tubuh firebender. Melalui latihan sehingga jurus/gaya itu dikembangkan oleh Wan sehingga api menjadi perpanjangan dari tubuhnya.

Done!

Pertanyaan saya akhirnya terjawab!

Dan akhirnya pos ini diunggah juga ha ha ha setelah menulis tentang sebuah buku keren berjudul Mendaki Tangga Yang Salah. Epilognya begini banget ya. Tidak apalah. Silahkan bagi kalian yang penasaran, tonton ulang deh The Last Airbender.



Cheers.

Posting Komentar

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak