Documenting Your Journey


Saya menerima undangan dari panitia Diklat Sar Flopala (Flores Pecinta Alam) Angkatan IV - Elang Flores. Seperti biasanya, saya diminta membawakan materi jurnalistik. Karena rutin membawakan materi semacam ini, materinya sudah tersimpan di laptop, hanya perlu disunting lagi.

Hari itu, Senin 6 Maret 2018, saya berangkat ke lokasi di Aula FKIP Uniflor. Sayangnya ada beberapa kendala yang ditemui, salah satunya adalah infocus yang biasa menggantung di situ ternyata sudah dicabut. Sebagai salah seorang pelopor Flopala, semangat tidak boleh luntur. Seperti yang kalian lihat pada gambar, bermodal laptop, materi tetap berjalan. Para peserta diminta untuk duduk dengan jarak lebih dekat dengan saya agar mereka juga bisa membaca materinya. Lagipula, ciri khas saya membuat materi power point itu selalu berhuruf besar dan masuk akal agar mudah dibaca oleh audiens.

Meskipun di undangan tertera materi yang diminta adalah jurnalistik, namun saya membikin materi berjudul Documenting Your Life. Dari situ, materi berkembang pada jurnalistik secara umum, seperti cara menulis yang baik, elemen, sumber berita, etika, dan lain sebagainya. Materi selanjutnya lebih kepada bagaimana membiarkan dunia tahu tentang kegiatan Flopala yang keren-keren itu lewat tulisan, foto, dan video, serta bagaimana mereka dapat membuat tulisan yang baik meskipun bukan tulisan baku. Menulis kreatif itu sangat saya sarankan kepada mereka, salah satunya dengan blog. Why not? Jika orang lain bisa membuat konten tentang cara memasak kepiting kare misalnya, mengapa anak Flopala tidak bisa membuat konten tentang menentukan arah mata angin dan/atau saat mereka menaklukkan Gunung Inerie di Kabupaten Ngada sana?

Media sosial memang bisa menjawab pertanyaan di atas, namun dalam hidup ini saya lebih memilih blog untuk bercerita panjang lebar tentang perjalanan, tentang opini, tips trik yang saya temukan berdasarkan pengalaman pribadi, re-writing, dan lain sebagainya. Media sosial yang (micro blogging) itu, tidak akan sama rasanya dengan ngeblog; personal (blog)spot untuk tulisan-tulisan kita agar tidak tercerai-berai. Karena di blog, semuanya diarsipkan dengan baik. Blog itu gratis, baru mau nge-blog kalau nanti semua layanan blog gratis mulai berbayar? Kalau mau ya silahkan :D

Sejak 2018 ini, setelah saya kembali pada jalur yang benar alias rajin nulis konten blog, rasanya hampir setiap hari saya mengajak orang untuk ngeblog. Kembali kayak dulu.

Eh, ayo ngeblog, manfaatnya banyak!

Sudah punya blog? Tukeran link yuk!

Dan seterusnya basa-basi mulut manis saya agar orang lain ikutan ngeblog. Kalau yang malas menulis konten kayak saya dulu, ya diarahkan bahwa ide menulis konten akan selalu ada, apalagi yang berkaitan dengan pengalaman pribadi. Pengalaman pribadi, dapat menjadi pelajaran berharga juga untuk orang lain. Jadi kalau masih bisa mengajak orang lain ngeblog, atau membaca pengalaman kita, kenapa tidak?

Documenting Your Journey akan selalu menjadi materi yang saya bawakan, setiap kali (jika) diminta membawakan materi tentang jurnalistik. Karena cakupannya lebih luas apalagi untuk skala anak Mapala dengan kegiatan seabrek, yang membikin saya iri itu.
Ada yang butuh  materi itu? Hubungi saya saja he he he.


Salam, LESTARI!

Posting Komentar

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak