Kolibari


Minggu, iya kemarin, saya beserta Pak Mukhlis dan Cahyadi jalan-jalan ke Kolibari. Kampung ini terletak di puncak Bukit Kelimara. Kalau kalian tahu SPBU Ndao, nah itu Bukit Kelimara. Orang-orang cuma tahu genus-nya sebagai bagian dari Woloare (Kecamatan Rewarangga), tapi tidak tahu nama special-nya. Well, saya mengajak Pak Mukhlis dan Cahyadi ke kampungnya si Kambing ini karena pemandangan yang ditawarkannya tidak bisa ditawar lagi.
Dari Ende kami naik sepeda motor menuju Woloare. Tiba di cabang SMAN 2 Ende, belok kiri. Ikuti jalan setapak, terus menanjak, hingga tiba di Kolibari. Pertanyaan pertama saya pada Pak Mukhlis, "Gimana? Senang?" Dan jawabannya adalah "Luar biasa, Kakak! Tidak rugi! Ini terlalu bagus!" Serunya senang. Kamera kami langsung beraksi karena seperti yang kalian lihat di gambar, dari Kolibari kita dapat melihat lanskap Ende dari Pulau Ende sampai Pulau Koa. 

"Kalau malam, pemandangannya lebih spektakuler lagi," iming-iming saya. Ya, karena saat tahun baru kemarin saya menyempatkan diri menyaksikan kembang api dari ketinggian ini, Ende bermandikan cahaya!

Kami bertemu keluarga Kaka Baba yang ramah. Mengobrol dan bertanya-tanya tentang budaya setempat. Tepat di depan rumahnya Kambing ada 'tubumusu' semacam bebatuan buat ritual adat, dan sebuah rumah-bale yang bagian atapnya tersimpan tulang dan perhiasan, di'jaga' oleh Mosalaki. Keluarga si Kambing adalah tipikal orang-orang ramah nan terbuka. Saya suka. Rasanya nyaman berada di tengah-tengah mereka.

Tak lama gelas-gelas teh pun keluat, disusul pisang-mentah-goreng yang wow enaknyo :D Saya mengintip ke dapur, eeeeh gorengnya masih pakai tungku kayi api loh. Dan berada di dapur rumah panggung. Yaaaaaaa kerennya!

Sayangnya kami tak bisa berlama-lama. Tiga jam ngobrol-ngobrol, kami pun pamit pulang. Tapiiii kami janji bakal datang lagi karena ternyata setiap Rabu dan Sabtu ada dua kelompok penenun yang ramai-ramai menenun di depan rumah ... asyik!

;)

2 Komentar

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.

  1. Indah nian Kolibari ini, ingin rasanya merasakan hamparan rumput hijau...

    BalasHapus
  2. Kolibari daerah mana? di pulau apa?

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak